JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Yayasan Pejuang Subuh Indonesia akan menyelenggarakan Silaturahim Nasional ke-4 di Bogor, Jawa Barat dalam rangka membentuk karakter para pemuda Islam yang kokoh dan selalu memakmurkan masjid khususnya di waktu Subuh.
Dewan Syuro Pejuang Subuh, Arisakti Prihatwono menjelaskan para Pejuang Subuh yang terkualifikasi akan hadir. Mereka disebut mujahid dan mujahidah; mujahid adalah orang lelaki yang tidak terputus shalat Subuh di Masjid selama 40 hari. Sedangkan mujahidah adalah perempuan yang tidak terputus shalat Subuh di rumah tepat waktu selama 30 hari.
“Ada 45 chapter di seluruh Indonesia. InsyaAllah ada 150 orang yang sudah terkualifikasi sebagai Pejuang Subuh sejati akan hadir,” ujar Arisakti saat dihubungi melalui telepon oleh Kiblat.net.
Dia menuturkan, salah satu tujuan Silatnas untuk menyamakan persepsi perjuangan menegakkan shalat Subuh.
“Karena visi kita ‘Shalat Shubuh seramai Shalat Jumat’, maka persepsi dan pemahaman terkait perjuangan kita memang harus disamakan,” kata Arisakti.
Arisakti menyebutkan, acara tersebut juga diharapkan dapat memberikan semangat kepada anggota Pejuang Subuh yang lain dengan cara memberikan beberapa penghargaan dengan kualifikasi chapter terbaik, mujahid terbaik, dan program terbaik.
“Lalu nanti juga akan ada beberapa penghargaan seperti pendatang baru terbaik, chapter baru terbaik. Dan beberapa penghargaan lainnya,” ungkap Arisakti.
Terakhir, Arisakti menjelaskan bahwa Pejuang Subuh mempunyai peran penting dalam kebangkitan Islam. Dia pun mengutip pesan Buya Hamka yang berbunyi: Jika engkau ingin melihat orang Islam, maka lihatlah mereka yang sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Kalau engkau ingin melihat orang beriman, maka lihatlah mereka yang shalat subuh berjamaah di masjid.
“Jadi jelas perbedaan antara muslim dan mukmin. Pejuang Subuh hadir untuk membentuk mukmin. Karena kebangkitan Islam dimulai dengan bangkitnya orang mukmin,” pungkasnya.
sk-007