Pasar Wisata Tradisional “Pring Apus”, Wisata Komunitas Seiring Pengembangan UMKM di PPU

Share
baca dalam 1.49 mintue
Foto: Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Zainal Arifin, secara resmi membuka Pasar Wisata Tradisional “Pring Apus” di Wahana Wana Api-Api (WWA), Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Selasa (31/12/2024). (DOK. CahayaBorneo.com)

Penajam, Suara Kaltim  – Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Zainal Arifin, secara resmi membuka Pasar Wisata Tradisional “Pring Apus” di Wahana Wana Api-Api (WWA), Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Selasa (31/12/2024). 

Peresmian ini menjadi momentum penting dalam pengembangan sektor UMKM dan pariwisata berbasis komunitas di wilayah PPU.

Dalam sambutannya, Zainal Arifin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang diinisiasi oleh Paguyuban Ngapak Penajam Paser Utara (PANGAPPURA). Ia menekankan pentingnya dukungan terhadap UMKM sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Data menunjukkan bahwa kontribusi UMKM terhadap PDB sangat signifikan, dan keberadaan mereka telah membantu membuka lapangan kerja bagi jutaan masyarakat. Namun, dalam menghadapi tantangan zaman, UMKM membutuhkan dukungan yang lebih kuat, salah satunya melalui integrasi dengan sektor pariwisata,” ucap Zainal.

Zainal mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, wisatawan tidak lagi hanya mencari destinasi yang menawarkan keindahan alam semata, tetapi juga pengalaman yang autentik dan berkesan. 

Oleh karena itu, kata Zainal keberadaan Pasar Wisata alternatif ini diharapkan mampu menjadi daya tarik yang unik, dengan mengangkat kekayaan lokal kita, mulai dari produk kerajinan, kuliner tradisional, hingga seni dan budaya daerah.

“Wisata UMKM adalah jawaban atas kebutuhan ini.Tempat ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi, tetapi juga destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik kepada para pengunjung. Disini, para wisatawan tidak hanya bisa membeli produk lokal berkualitas, tetapi juga dapat merasakan budaya, tradisi, dan cerita di balik setiap produk yang dihasilkan oleh tangan-tangan kreatif para pelaku UMKM,” kata dia.

 

Dirinya optimis, jika destinasi tersebut dikelola dengan baik, Pasar Wisata alternatif ini akan menjadi contoh bagaimana wisata berbasis komunitas dapat berjalan seiring dengan pengembangan UMKM. 

“Kita akan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian daerah, sekaligus memperkuat identitas budaya kita di tingkat Kabupaten, tingkat Provinsi bahkan di tingkat Nasional,” ucap dia.

Zainal mengatakan dirinya dan atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten PPU, mengucapkan terima kasih kepada Paguyuban Ngapak (PANGAPPURA) PPU dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan pasar wisata ini. Semoga pasar ini membawa manfaat besar bagi masyarakat, sekaligus menjadi kebanggaan bagi daerah kita. 

sumber : CahayaBorneo

Editor : Jay

 
Scroll kembali ke atas