22 PAMBANGKAL di BANJAR GERIGITAN DENGAN CARA BEGAWINYA BUBUHAN DISDUKCAPIL

 Sebelum didemo 22 pambakal ditambah warganya,  pegawai disdukcapil Banjar perlu memperbaiki pelayanan kepada masyarakat yang berurusan

MARTAPURA, SUARAKALTIM.com – Lambannya pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) membuat 22 Pambakal perwakilan dari seluruh Pambakal di Kabupaten Banjar gerigitan atau gemas. Mereka kemudian berkumpul di Jalan Pintu Air, Tanjung Rema Kecamatan Martapura Kota.

Keluhan para pembangkal tersebut “dibujurkan” (dibenarkan) Ketua Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Banjar HM Ghazali.  ”

Kepada awak media, Para Pambakal ini mengungkapkan keluhan warganya terhadap lambannya pelayanan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). ”kedatangan 22 orang pambakal di sini tidak lain untuk menyampaikan keluhan warga yang selama ini merasakan lambannya pelayanan di Disdukcapil,” ujarnya.

Ujar Ghazali,  apa yang disampaikan pambakal tersebut dari warga yang harus bolak-balik dari kecamatan ke Kabupaten untuk mengurus baik itu KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan dokumen lainnya.

”Seperti merubah daftar keluarga di Kartu Keluarga mereka harus ke Kabupaten dulu kemudian ke Kecamatan lagi untuk mencetak blanko KK nya dan harus kembali lagi ke Kabupaten untuk mendapatkan tandatangan Kepala Disdukcapil. Contohnya saja untuk mendapatkan tandatangan Kepala Disdukcapil saja perlu waktu satu minggu paling cepat tiga hari,” katanya.

Bagi warga di Kecamatan Martapura Kota mungkin tidak masalah bolak-balik katena dekat. Tetapi, kasihan bagi warga yang berasal dari Sungai Tabuk, Aluh-Aluh, Paramasan, Sungai Pinang.

“Makanya teman-teman Pambakalan ribut menyampaikan persoalan ini. Mereka berharal birokrasinya dipermudah. Jangan dipersulit,” ungkapnya. sk-021/pertama kali diberitakan tribunkalsel.com dengan judul 22 Pambakal se-Kabupaten Banjar Berkumpul Gara-gara Warga Keluhkan Pelayanan di Disdukcapil.banjarmasinpost.co.id/hari widodo