Wisuda Kampus Yang Dinonaktifkan Sejumlah mahasiswa mengikuti acara wisuda perguruan tinggi STISIP Bina Putra Banjar yang dinonaktifkan oleh Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Gedung Graha Bakti Banjar Idaman (GBI), Mekarsari, Banjar, Jawa Barat, Selasa (6/10). Kemenristek Dikti merilis daftar 243 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia yang dinonaktifkan sehingga dilarang menerima mahasiswa baru. (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Untuk memajukan sistem pendidikan, Kemenristekdikti tengah ujicoba kuliah online di 7 perguruan tinggi
www.suarakaltim.com – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pemerintah hingga saat ini telah menutup 243 perguruan tinggi swasta atau PTS di Tanah Air, karena dianggap bermasalah dan tidak mematuhi peraturan.
“Izin operasional PTS itu, dibekukan sehingga lembaga pendidikan tersebut tidak dibenarkan lagi menerima mahasiswa baru,” kata Nasir, usai sebagai pembicara utama pada Sidang Paripurna Majelis Senat Akademi PTNBN 2019, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Sumatera Utara di Medan, Senin (18/2/2019).
Menurut dia, Kemenristekdikti mencabut izin PTS itu, setelah melakukan berbagai pertimbangan dan kajian, serta tidak mungkin lagi dipertahankan.
“PTS tersebut, dihentikan beroperasi karena melakukan pelanggaran yang cukup berat dan mengeluarkan ijasah Strata (S-1) palsu, serta memperjualkan belikan dokumen penting tersebut,” ujar Nasir seperti dilansir Antara.
Ia menyebutkan, PTS tersebut, tidak dapat berkembang lagi dan kekurangan mahasiswa, tidak memiliki lahan/tanah untuk dibangun gedung kuliah.
Kemudian, PTS yang tidak memenuhi persyaratan, beberapa kali mendapat peringatan dari Kemenristekdikti, dan kesalahan lainnya.
“Kemenristekdikti tetap melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap PTS, sehingga dapat lebih maju dan berkembang,” ucap dia.
Ketika ditanyakan PTS yang ditutup di wilayah Sumatera Utara, Nasir mengatakan tidak mengetahuinya.
“Silahkan tanyakan saja kepada Kopertis Wilayah I Sumut, karena institusi itu yang mengetahui PTS-PTS itu,” kata dia.
Sebelumnya Nasir mengatakan, kuliah secara “online” atau pembelajaran secara daring dapat meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di perguruan tinggi.
“Kuliah online tersebut merupakan pembelajaran baru, dan tengah diuji coba oleh tujuh perguruan tinggi di tanah air,” kata dia.
Uji coba pembelajaran secara daring atau “e-learning”, menurut dia, mulai dilaksanakan pada awal Februari 2019.
“Diharapkan pembelajaran melalui online, dapat diterapkan di lingkungan perguruan tinggi, dan termasuk pada Universitas Sumatera Utara,” imbuh dia. [ANTARA]