SEBULU, SUARAKALTIM.com– Lagi-lagi fitnah. Ribuan brosur, yang tujuannya mengajak untuk tidak memilih pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim nomor 2 Haji Syaharie Jaang- Haji Awang Ferdian Hidayat disebar oleh orang-orang yang tidak jelas (tidak bertanggungjawab) ke seluruh masyarakat di wilayah Kaltim.
Semestinya, uang yang banyak untuk mencetak ribuan eksemplar brosur itu dimanfatkan untuk memperkenalkan figur dan prestasi paslon yang mereka dukung. Tapi mungkin tidak bisa. Kesulitan menuliskan karena paslon mereka tidak ada prestasi. Atau tidak mempunyai rekam jejak yang baik. Atau tidak jelas yang telah dilakukannya untuk Kaltim sebelum mencalonkan diri sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim. Mereka yang mencetak ribuan eksemplar itu mungkin bingung, karena figur yang mereka dukung belum teruji, belum ada bukti, figur yang belum berpengalaman.
Tidak diketahui, siapakah atau pihak mana yang membagikan brosur illegal itu.
Cara-cara seperti mendukung seperti ini terlihat berlebihan, menyallahi etika, karena menganggap sekan-akan salah satu paslon yang mereka dukung seperti sangat haus jabatan dan sangat berambisi untuk kursi kekuasaan sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim.
Kabarnya, tim kampanye hitam ini dibayar dan diberi tugas khusus oleh salah satu oknum Paslon. Tujuannya hanya satu, agar masyarakat Kaltim tidak memilih paslon nomor 2. Selebaran dibagi ke desa-desa dan pelosok-pelosok Kaltim.
Masyarakat yang menerima brosur atau selebaran itu tidak terpengaruh. Mereka menanggapi biasa-biasa saja. Malah membuat tekad mereka semakin kuat, tidak hanya memilih tapi memenangkan paslon nomor 2, Haji Syahari Jaang & Haji Awang Ferdian Hidayat. Beberapa di antara mereka yang ditemui www.suarakaltim.com berkomentar. Ini beberapa di antaranya ;
‘’Kami tetap mendukung calon nomor 2, yaitu bapak Jaang dan bapak Awang Ferdian,’’ Muhammad Syafaruddin, warga Sebulu Kabupaten Kukar.
‘’Buang uang saja bikin brosur seperti itu. Memfitnah orang. Kami malah lebih memilih figur paslon nomor 2. Karena kami sudah mengenal. Figurnya baik. Berprestasi selama menjabat.,’’ kata Sumadi, yang dulunya trans dari Jawa dan kini tinggal di Sangatta .
‘’Kami melihat, figur nomor 2 terutama Bapak Jaang berhasil saja kok membangun Samarinda. Samarinda makin berkembang. Jalan-jalannya sudah bagus, di cor semen semua. Kami juga lihat ada fly over, ada jembatan Mahkota II, yang sangat bermanfaat, juga kini Samarinda ada bandaranya walaupun belum maksimal berfungsi,’’ kata Yusransyah, yang tinggal di Tenggarong. Sk-001/foto ist.