www.SUARAKALTIM.com – Gelombang penangkapan ulama terus berlanjut di Arab Saudi. Setelah penangkapan Dr Safar Hawali karena tulisannya yang berjudul Al-Muslimun wal Hadhoroh Al-Ghorbiyah, kabarnya syaikh Abdul Aziz Al-Fawzan karena kicauannya di twitter. Di antara mereka yang ditangkap adalah para ulama besar dan terkenal ke seantero dunia. Di bawah ini adalah 5 biografi singkat para ulama yang hari ini dikabrkan berada di penjara Saudi :
Syaikh Salman Al-Audah
Nama lengkapnya adalah Salman bin Fahd bin Abdullah Al-Audah. Lahir pada 14 Desember 1956 di Al-Basr dekat kota Buraida, Al-Qassim, Arab Saudi. Tahun awal ia habiskan di Al-Basr kemudia pindah ke Buraida. Di sinilah ia mulai belajar tata bahasa Arab, fiqh Hambali dan hadits di bawah bimbingan ulama lokal. Salman menyabet gelar BA, MA dan Ph.D hukum Islam di Universitas Imam Muhammad ibn Su’ud.
Beberapa ulama yang menjadi gurunya adalah syaikh Bin Baz, syaikh Muhammad ibn Al-Utsaimin, syaikh Abdullah Abdurahman JIbrin dan syaikh Shalih. Aktivitasnya ia diangkat menjadi wakil Ketua Organisasi “An-Nashrah” Internasional. Selain itu ia juga dipercaya sebagai Sekjen Persatuan Ulama Muslim Dunia. Juga diberi amanah sebagai Anggota Majlis Fatwa Eropa serta di berbagai organisasi, yayasan sosial dan yayasan pendidikan di dunia Islam.
Salman Al-Audah juga berperan aktif dalam muktamar-muktamar international di beberapa Negara. Di dalam negeri, ia Mengisi kajian mingguan dalam berbagai bidang keilmuan; fiqh, tafsir, hadits, tarbiyah, akhlaq, sirahnabawiyah, aqidah, masalah-masalah sosial, dan kontemporer.
Di media elektronik, Salman didapuk sebagai nasasumber dalam program Ramadhan secara live setiap hari pada channel MBC dengan tema “Hijruz Zaawiyah” dan mendapat rating tertinggi di antara program-program talkshow lainnya selama 5 tahun berturut-turut. Juga program mingguan pada channel MBC dengan tema “Alhayaah Kalimah” yang disiarkan setelah shalat Jum’at dan mendapat rating tertinggi di antara semua program-program talkshow lainnya selama 5 tahun berturut-turut.
Selain MBC, Salman juga muncul di channel TV lain seperti Al-Majd, Ar-Risalah, Iqra’, Daliil, Al-Jaziirah dan lain-lain, seperti acara: Awwalutsnaiin, Qisshah Fatwa, dan Fiqhul khatha’.
Di dunia maya, Salman menjadi pembina Yayasan Al-Islam Al-Yaum atau Islam Today yang berisikan kumpulan dari kegiatan-kegiatan siaran dan bakti social, juga memiliki website dan majalah dengan nama Al-Islam Al-Yaum/islamtoday.net, serta dua buah channel TV yaitu Daliil dan Al-Islam Al-Yaum (الإسلاماليوم). Di website islamtoday.net, ia mengisi artikel mingguan. Juga di majalah ‘Ukkazh Saudi Arabia, majalah Al-Wathan Qatar, majalah Al-Bilaad Bahrain, dan artikel bulanan pada rubric autobiografi website dan majalah الإسلاماليوم / islamtoday.net.
Beberapa kitab karyanya
- Syarah Kitab“Bulughul Marom”
- Syarah Kitab“Al-Umdah fil Fiqh”
- Tafsir“Isyraqat Qur’aniyah”
- Ta’liq“Mukhtashar Shahih Muslim”
- Kitab “If’al walaa haraj”
- Kitab “Ma’allah”
- Kitab “Ma’almusthafa”
- Kitab “Ma’al ilmi”
- Kitab “Banaatii”
- Kitab “Syukran Ayyuhal a’daa’”
- Kitab “Walaa yazaaluuna mukhtalifiin”
- Kitab “Thufuulatu Qalbin”
- Kitab “Ma’al a’laam”
Penangkapan syaikh Salman Al-Audah
Salman mulai menikmati hiruk pikuk penjara pada September 1994-1999. Ia dijebloskan penjara dengan tuduhan melakukan kegiatan anti pemerintah. Pemilik akun twitter berfollower 14 juta ini kembali ditangkap pada 9 September 2017. Penyebabnya adalah cuitannya di twitter yang berkenaan dengan proses rekonsiliasi Saudi dan Qatar.
Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi
Lahir di Kuwait pada 7 Dzulhijah 1396 H atau bertepatan dengan 29 November 1976. Ia adalah lulusan fakultas syariah Universitas Muhammad Ibn Suud, Riyadh. Bahkan ia pernah aktif sebagai peneliti resmi di Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Kerajaan Arab Saudi.
Masa mudanya dipenuhi dengan kesibukan menuntut ulumuddien. Ia membaca habis tafsir Ibnu Katsir, Zaadul Ma’ad, Shirah Ibnu Hisyam, Fatawa Ibnu Taimiyah dan lainnya. Di usianya yang baru beranjak 15 tahun, ia telah membaca dan mulai menghafal apa yang pernah ia baca sebelumnya.
Beberapa ulama yang ia timba ilmunya adalah
1- Sahibus Samahah Abdul Aziz bin Baz (rahimahullah)– Berguru dengannya bertahun – tahun dan banyak mengambil ilmu darinya
2-Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Uqail
3-Syaikh Muhammad Hasan As-Syanqiti
4-Syaikh Saleh Ali Syaikh
5- Syaikh Abdul Rahman bin Nasir Baraak
6- Syaikh Muhaddith Abdul Karim Al-Khudair
7- Syaikh Muhammad Abdullah As-Somaliy
8- Syaikh Muhammad Hasan Al-Athyubi
9- Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfurry
Beberapa buah karyanya yang telah dicetak
1- التحجيل في تخريج ما لم يخرج من الأحاديث والآثار في إرواء الغليل – dua jilid, Maktabah Ar-Rusyd, Riyadh. Kitab Ini merupakan karya terbaik syaikh Al-Tharifi
2- الأربعين النووية المسندة والتعليق على المعلول منها -مذكرة – sebagaimana yang dapat dilihat dalam website beliau.
3- زوائد سنن أبي داوود على الصحيحين – diterbitkan oleh Dar Maultaqa’ Ahl Hadith & Ibn Rusyd
4- المراجعة لطبعة الكتب الستة – diterbitkan oleh Pustaka Darussallam dan masih banyak lagi
Di dunia maya pun ia aktif berdakwah lewat twitter @abdulaziztarefe dan sebuah website khusus http://altarefe.com/ yang berisi tulisan dan ceramah-ceramahnya.
Di jejaring sosial lainnya, Ath-Tharifi juga mempunyai sebuah fanspage di Facebook. Fanspage ini mendapat like sebanyak 200.000-an akun. Selain itu, Ath-Tharifi juga mempunyai sebuah channel di aplikasi Telegram. Sampai saat ini channel di Telegram telah diikuti sebanyak 20.000 akun.
Penangkapan Syaikh Abdul Aziz Ath-Tharifi
Ath-Tharifi ditangkap oleh pihak keamanan Saudi pada Sabtu sore 23 April 2016 di rumahnya di Riyadh. Diduga sebab ulama ini ditangkap karena kritikannya terhadap penguasa di akun sosial media. Meskipun tidak secara spesifik penguasa negara mana yang dimaksud. Tweet terakhir yang dipublikasikan melalui akunnya, mengatakan:
“Sebagian penguasa berpikir bahwa menghapuskan sebagian (ajaran) agama untuk memuaskan orang-orang kafir akan menghentikan tekanan mereka. Ketika turun derajat, orang-orang kafir akan mendorongnya lagi, menstabilkan dalam satu urusan dan menekan pada urusan lainnya, (sampai mengikuti agama mereka)”
Sampai detik ini, belum diketahui nasib terakhir syaikh Ath-Tharifi.
Syaikh Awadh Al-Qarni
Lahir pada tahun 1376 H di kota Al-Ahsa wilayah timur. Awadh terlahir dari keluarga yang diberkahi. Dari marga ini terlahir ulama dan dai seperti syaikh Ali Al-Qarni yang terkenal karena rekaman-rekaman ceramahnya dan Doktor A’id Al-Qarni yang cukup masyhur di dunia Islam, termasuk Nusantara.
Perjalanan pendidikannya memang tidak tertulis secara terperinci dari kecil. Tetapi diketahui bahwa ia meraih gelar master pada 1407 H dan gelar doktor pada 1417 H bidang fiqh dan ushul fiqh. Di setiap kuliah, syaikh Awadh banyak mengajarkan ulumuddien terutama ushul fiqh, sebab-sebab perbedaan pendapat fuqoha, Tarikh Tasyri’ dan Maqashid Syariah fi Fiqh Islamiy.
Selain aktivitasnya yang selalu bergumul dengan kegiatan dakwah, syaikh Awadh juga menjabat sebagai dosen di universitas Imam Muhammad ibn Suud di Abha, yang mana saat ini lebih dikenal dengan nama Universitas King Khalid. Dalam lingkup kemahasiswaan, ia juga ditunjuk sebagai penanggung jawab utama dalam urusan ini. Di Madinah Al-Munawarah, ulama kelahiran kota Al-Ihsa ini didaulat sebagai pengajar di fakultas dakwah dan penyiaran. Karena kompetensinya inilah ia pun dipercaya sebagai pengawas di beberapa universitas Islam. Zaman yang semakin lama maju terutama dalam bidang telekomunikasi. Maka, dakwah pun juga digencarkan di berbagai media komunikasi terutama jaringan internet yang semakin mudah diakses dimanapun dan kapanpun. Selain dirinya berkecimpung dalam dakwah di internet, syaikh juga ditunjuk sebagai pengawas pelbagai situs-situs web yang menampilkan siaran live dengan gambar dan suara.
Beberapa karyanya adalah
- Asbab wa Adab Al-Khilaf
- Min Ma’alim Ad-Dakwah Ar-Rasyidah
- Ash-Shohwah Al-Islamiyah wa Kaifa Nuhafidzu ‘Alaiha.
- Al-Mukhtashar Al-Wajiz fi Maqashid At-Tasyri’
- Fiqh Khilaf
- Tahqiqu wa Dirasah Makhtutah fi Al-Ijhad wa Taqlid
- Khuquuqu Al-Insan fi Al-Islam
- Ahkamu Al-Khurriyah fi Al-Islam
- Fiqh Shira’ baina Al-Haq dan Bathil min Khilali Qishoh Musa wa Fir’aun
- Ahkamu Syahadah fi Syariah Islamiyah
- Ahkamu Al-Qur’ah fi Syariah Islamiyah
- Qodhiyatu Filistin fi Miizani Al-Islam
Penangkapan syaikh Awadh Al-Qarni
Seperti yang telah dikemukakan di awal bahwa syaikh Awadh dan syaikh Salman ditangkap dengan tuduhan yang sama atas dukungannya untuk Qatar. Sekali lagi dicekal berbarengan dengan 20 orang lebih di hari yang sama karena tuduhan yang sama. Dari kedua puluh orang itu mayoritas adalah ulama. Penahanan syaikh Awad berdasar pada sikap yang terlihat melalui postingan-postingan di media sosial.
Syaikh Ibrahim Sakran
Ulama asli Arab Saudi yang lahir pada 5 Rabiul Awal 1396 H / 4 April 1976. Nama aslinya adalah Abu Umar Ibrahim bin Umar bin Ibrahim As-Sakran At-Tamimi. Dia adalah seorang ulama dan cendekiawan Islam, menyelesaikan pendidikan strata satu jurusan syariah di Universitas Al-Imam, kemudian melanjutkan pendidikan magister siyasah syar’iyah di universitas yang sama. Gelar magister kedua, ia dapatkan di universitas Essex, Ingrris jurusan hukum perdagangan internasional.
Dengan latar belakang pendidikan yang tinggi, Ibrahim mempu membuat karya tulis yang menginspirasi banyak orang. Salah satu karya terbaiknya adalah مآلات الخطاب المدني yang bisa diunduh secara gratis di jejaring internet. Ibrahim salah satu ulama yang membantah syubhat-syubhat yang dilontarkan juru bicara IS, Abu Muhammad Al-Adnani perihal pernyataan resminya terutama pada kalimat yang mengafirkan siapa pun yang memerangi Daulah.
Beberapa karyanya yang telah diterbitkan atau tersebar di internet adalah
- Maalat Al-Khitab Al-Madaniy
- Ath-Thariq ila Al-Quran
- Raqaaiqu Al-Quran
- Al-Ashamu Al-Mukhatalhoh dan lain sebagainya
Penangkapan syaikh Ibrahim Sakran
Pada bulan Juni 2016, Ibrahim ditangkap oleh pihak keamanan Arab Saudi karena dianggap menentang kebijakan kerajaan. Setelah proses pengadilan berjalan, Ibrahim dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Tuduhan itu disematkan pada Ibrahim karena beberapa cuitannya di twitter. Tak berselang lama, ia pun diambil pihak keamanan dan dimasukkan ke dalam hotel prodeo.
Syaikh Muhammad Sholih Al Munajjid
Lahir pada 30 Dzulhijjah 1380 Hijriyah bertepatan dengan 7 Juni 1960 di Aleppo, Suriah. Tumbuh dan berkembang di Arab Saudi. Menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga menengah atas di Riyadh. Kemudian pindah ke Dhahran untuk menyelesaikan studi di bangku universitas (King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM)).
Beberapa ulama yang pernah menurunkan ilmu padanya adalah Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, Syaikh ‘Abdullah bin ‘Abdurrahman Al Jibrin, dan banyak mengkaji dengan membaca pada Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrok.
Al-Munajjid belajar qiroah Quran pada Syaikh Sa’id Ali ‘Abdullah. Ulama lain yang ia gali ilmunya adalah Syaikh Sholih bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan, Syaikh ‘Abdullah bin Muhammad Al Ghunaiman, Syaikh ‘Abdul Muhsin Az Zamil, dan Syaikh Abdurrahman bin Sholih Al Mahmud.
Beberapa karyanya adalah Kuunu ‘alal Khoir A’waanan, Arba’un Nashihah lii Ishlaahil Buyuut, Sababan lil Khusyu’, Al Asaalib An Nabawiyah fii ‘Ilaajil Akhtho’, Sab’una Mas-alah fish Shiyam, dan masih banyak yang lainnya.
Pada tahun 1996, Al-Munajjid meluncurkan situs Tanya Jawab Islam, Al Islam Sual wal Jawab (www.islamqa.com). Sampai saat ini website islamqa masih berjalan dan mengembangkan layanan dalam berbagai bahasa Urdhu, Inggris, China, Uigur, Korea, Rusia, Indonesia, Turki, Hindia, Jerman, Portugis dan Farsi. Selain itu, ulama kelahiran Aleppo ini juga membina website www.islam.ws dan web pribadi, www.almunajjid.com.
Di dunia maya, Al-Munajjid memiliki 4.070.000 follower di Twitter. Dan pada tahun 2015, situs islamqa tercatat sebagai situs paling populer pada topik Islam di Alexa.
Di dunia nyata, karena kedekatannya dengan syaikh Bin Baz, Al-Munajjid didukung oleh syaikh untuk mengajar ilmu syar’i di Markaz Dakwah dan Pembimbingan kota Dammam. Selain itu, Al-Munajjid didapuk sebagai imam dan khotib di masjid Jami’ ‘Umar bin Abdul Aziz di daerah Khobar, Dammam.
Penangkapan
Pada tanggal 18 September 2017, Al-Munajjid ditangkap pemerintah Saudi. Penyebab utamanya belum jelas karena pemerintah Saudi belum berbicara secara resmi soal itu. Namun, disinyalir berkaitan dengan ceramahnya di Jeddah yang dianggap berbau ekstrimisme dan berpotensi merusak persatuan kerajaan. Selain itu, ada desas desus bahwa penangkapan itu terjadi karena cuitannya di twitter yang berkaitan dengan Qatar.
Penulis: Dhani El_Ashim
Editor: Arju
Sumber
- https://www.enabbaladi.net/
- https://misr5.com/
- https://ar.wikipedia.org/
- https://www.almrsal.com
- https://ar.islamway.net
- https://www.rumaysho.com/