Di hari Jum’at, seorang laki-laki muslim diwajibkan melaksanakan ibadah shalat Jum’at di masjid. Semua berkumpul untuk bersama-sama melaksanakan perintah Allah.
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. AlJumu’ah: 9-10)
Lalu, apa dalilnya kalau hari Jum’at itu istimewa, bukan seperti hari-hari biasanya? Ada sebuah hadits yang menyebutkan betapa istimewanya hari Jum’at itu,
“Hari terbaik di mana matahari terbit di hari itu adalah hari Jum’at. Di hari itu Adam diciptakan, di hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan juga dikeluarkan dari surga. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari jum’at” (HR. Muslim)
Betapa istemewanya kan hari Jum’at itu? Pada hari tersebut Nabi Adam diciptakan dan dimasukkan kedalam surga. Bahkan Nabi Adam juga dikeluarkan dari surga pada hari Jum’at, serta kiamat tidak akan terjadi pada dari ini.
Selain istimewa, Hari Jum’at juga menjadi hari dimana berkumpulnya para laki-laki di masjid. Masjid jadi penuh dengan jamaah yang melaksanakan shalat Jum’at. Jarang-jarang kan di Indonesia ini setiap shalat fardu masjid itu penuh dengan jamaah. Ya waktunya saat shalat Jum’at ini yang bisa mengumpulkan banyak jamaah.
“Shalat Jum’at berjama’ah adalah kewajiban bagi setiap muslim, kecuali 4 golongan, yaitu budak, wanita, anak kecil, dan orang yang sakit” (HR. Abu Dawud)
Di hari Jum’at, selain kewajiban bagi laki-laki untuk menjalankan shalat Jum’at, ada amalan-amalan lain yang bisa dikerjakan. Amalan-amalan tersebut merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan karena kita akan mendapatkan pahala jika melakukannya.
BACA JUGA : Munafik yang Pandai Bersilat Lidah
Apakah kamu tahu apa saja amalan sunnah di hari Jum’at?
Ada banyak sunnah yang bisa kamu lakukan di hari Jum’at, mulai dari ketika hari tersebut dimulai, saat sebelum shalat Jum’at, sampai ketika kita melaksanakan shalat Jum’at.
Berikut ini ada 11 sunnah yang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam contohkan kepada kita.
1. Membaca Surat Al-Kahfi
Membaca surat Al-Kahfi merupakan sunnah Jum’at yang bisa kamu lakukan ketika hari tersebut telah datang. Mulai dari malam di hari kamis, ketika waktu maghrib telah masuk.
BACA JUGA : Karakter Umat Pilihan: Tunduk Kepada Aturan Allah
Sunnah ini merupakan amalan yang luar biasa, jika kita melakukannya, maka dari Jum’at satu ke Jum’at lainnya, kita akan disinari oleh cahaya lho. Seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.”(HR Hakim dalam Al-Mustadrok)
Walaupun keutamaan membaca surat Al-Kahfi ini sangat besar, masih banyak yang jarang melakukannya. Entah itu karena sibuk bekerja, atau sudah lelah karena jumlah halaman yang harus dibaca cukup banyak. Yah, tapi paling tidak, kita harus mulai membiasakan membaca surat Al-Kahfi ini setiap Jum’at ya, cuma seminggu sekali aja kok.
2. Memperbanyak Dzikir
Dzikir adalah mengingat Allah, dan kita diperintahkan ketika hari Jum’at untuk banyak-banyak berdzikir. Kalau hari -hari biasa kita sudah banyak berdzikir, maka di hari Jum’at, tentu kuantitasnya perlu ditambah.
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kalian diseru untuk shalat pada hari jum’at, maka bersegeralah mengingat Allah…” (QS. Al Jumu’ah: 9)
3. Memperbanyak Doa
Di hari Jum’at, kita juga disunnahkan untuk memperbanyak doa. Doa apa saja, yang penting untuk kebaikan dong. Seperti yang ada dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at kemudian berkata,
“Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seseorang muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.” Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu. (HR. Bukhari dan Muslim)
Sedikit waktu yang dimaksud dalam hadits di atas adalah detik terakhir pada hari Jum’at. Tepatnya ketika mejelang maghrib, saat matahari akan terbenam di hari Jum’at.
4. Memperbanyak Shalawat
Shalawat itu bisa kita lakukan kapan saja dan dimana saja, baik pagi, siang, sore, ataupun malam. Kita bahkan sangat dianjurkan untuk bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Tetapi, pada hari Jum’at, alangkah indahnya jika kita menambah shalawat kita.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di dalamnya, karena shalawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Para sahabat berkata, “Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?” Nabi bersabda,“Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An Nasa-i)
5. Mandi Jum’at
Walaupun kita setiap hari mandi, di hari Jum’at, ada sunnah yang sama, yaitu mandi juga. Tapi tentu mandinya beda, dengan niat akan mandi Jum’at. Seperti yang ada dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at, maka ia mandi seperti mandi janabah…” (HR. Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA : Tafsir Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 118: Jangan Mudah Percaya Dengan Orang Kafir
Bahkan ada sebagian ulama yang menjadikan mandi Jum’at ini wajib hukumnya. Hal ini berdasarkan sebuah hadits dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Mandi pada hari Jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Memakai Pakaian Terbaik
Kalau kamu shalat biasanya pakai apa? Apakah menggunakan kaos oblong saja ataukah memakai kemeja atau jubah koko yang rapi?
Shalat itu sebaiknya dilakukan dengan pakaian yang bersih, rapi, dan baik. Kalau kita berangkat sekolah atau kerja aja pakaiannya bisa super rapi kok. Masak ketika shalat cuma pakai kaos aja? Apalagi pas shalat Jum’at, seharusnya kita menggunakan pakaian terbaik.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Wajib bagi kalian membeli 2 buah pakaian untuk shalat Jum’at, kecuali pakaian untuk bekerja” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al Albani)
7. Membersihkan Diri dan Menggunakan Minyak Wangi
Setelah mandi dan mengenakan pakaian terbaik, alangkah lengkap rasanya jika ditambah dengan menggunakan minyak wangi. Sehingga diri kita akan tampak bersih dan wangi.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu shalat sesuai dengan kemampuan dirinya, dan ketika imam memulai khutbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jum’at ini sampai Jum’at berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits di atas, kita ini diperintahkan untuk bersuci, ya mandi Jum’at tadi. Setelah itu memakai minyak wangi, biar kita shalat Jum’at dalam keadaan wangi tentunya.
8. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut
Tentu kamu pernah melakukan hal ini, yaitu menekuk lutut ketika khatib sedang berkutbah. Padahal hal tersebut dilarang, seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits.
Sahl bin Mu’adz bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) ketika sedang mendengarkan khatib berkhutbah. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, derajat hidits hasan)
9. Memperbanyak Shalat Sunnah Sebelum Khatib Naik Mimbar
Setelah sampai di masjid, hal pertama yang biasanya dilakukan adalah shalat tahiyatul masjid. Saat kita hendak melaksanakan shalat Jum’at, setelah shalat tahiyatul masjid, bisa lho kita tambah dengan shalat sunnah lain. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang mandi kemudian datang untuk shalat Jum’at, lalu ia shalat semampunya dan dia diam mendengarkan khutbah hingga selesai, kemudian shalat bersama imam, maka akan diampuni dosanya mulai jum’at tersebut sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)
Selain memperbanyak shalat sunnah ketika khatib belum naik ke atas mimbar, hadits di atas juga menunjukkan bahwa berbicara saat khatib sedang berkutbah itu dilarang. Kita sebagai jamaah yang melaksanakan shalat Jum’at wajib untuk mendengarkan, dan ingat ya, usahakan jangan tidur juga.
BACA JUGA : Keutamaan Sedekah di Hari Jumat yang Istimewa
10. Menyegerakan Berangkat ke Masjid
Sebelum mendengarkan khutbah, tentu kita harus berangkat ke masjid dulu. Bersegera ke masjid merupakan salah satu sunnah yang bisa kita lakukan di hari Jum’at.
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jum’at dan tidur siang setelah shalat Jum’at” (HR. Bukhari).
Setelah berangkat awal menuju masjid, sesampainya di masjid, jangan langsung duduk, apalagi memilih tempat di belakang agar bisa bersandar di tembok. Lebih baik kamu langsung menuju shaf pertama dan melaksanakan shalat sunnah. Sebab shaf pertama merupakan tempat yang memiliki keutamaan yang besar.
BACA JUGA : Dua Rakaat Sebelum Subuh, Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
11. Melaksanakan Shalat Sunnah Setelah Shalat Jum’at
Sama seperti shalat wajib lainnya, ada juga shalat sunnah yang mengiringi shalat Jum’at. Shalat sunnah setelah shalat Jum’at dilakukan dua rakaat atau empat rakaat. Kamu bisa menyimak hadits di bawah ini yang menjelaskan tentang shalat sunnah tersebut.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan shalat Jum’at, maka shalatlah 4 rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka shalatlah 2 rakaat di masjid dan 2 rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)
Itu tadi beberapa amalan sunnah yang bisa kita kerjakan di hari Jum’at. Apakah kamu akan melewatkan melaksanakan kebaikan ataukan siap menjadi orang yang melakukan kebaikan?
sumber : jubah.id