Antara Jaang dan Nusyirwan, Pegawai Pemkot Samarinda Bingung

SAMARINDA, SUARAKALTIM.com – Ke mana arah dukungan pegawai  (PNS & PTTB) Pemkot Samarinda; antara Syaharie Jaang dan Nusyirwan Ismail?  Jawabannya ; bingung.  Karena  Jaang dan Nusyirwan berbeda pasangan.  Keduanya sama-sama atasan.

Jaang, yang juga walikota Samarinda berpasangan dengan Awang Ferdian. Sedangkan Nusyirwan, wakil walikota berpasangan dengan Sofyan Hasdam. Bedanya,  Jaang maju sebagai Calon Gubernur Kaltim, sedangkan Nusyirwan “hanya” sebagai  Calon Wakil Gubernur Kaltim.

‘’Iya kita bingung, mau memilih siapa?’’ kata seorang pejabat setingkat Kepala Bidang (Kabid), ketika ditanyakan akan memilih siapa nanti, saat hari H pencoblosan suara. Pejabat itu enggan namanya disebutkan.  Tapi bukan rahasia lagi, bila pegawai Pemkot Samarinda “terbelah dukungan”,  memilih antara Jaang dan Nusyirwan.

Kabar yang berhembus,  dan perlu klarifikasi,  tergantung  “pejabat titipan”. Bila pejabat yang termasuk anak buah Jaang,  maka akan memilih paslon Jaang-Ferdi. Tapi bila pejabat tersebut, dilantik menduduki jabatan tersebut, sebutlah “orang Nusyirwan”, maka tentu saja akan mendukung paslon Andi Sofyan Hasdam dan Nusyirwan.

Suarakaltim.com  mencoba mengkonfirmasi  sejumlah pejabat, yang dikabarkan mendukung Jaang dan Nusyirwan. Salah satunya,  Dadang Airlangga, yang  diisukan mendukung Nusyirwan.  Suarakaltim.com mencoba menghubungi Dadang. 

Namun sayangnya yang bersangkutan sulit dhubungi. Coba massenger juga tidak mendapatkan respon.  Suarakaltim.com mencoba menemui ke kantor, setelah menunggu beberapa jam, ajudannya bilang,  bapak tidak ingin ditemui.   

Hal lainnya, yang ingin dikonfirmasikan ke Dadang adalah kebenaran berita tentang Dadang, yang lebih memprioritaskan jalan di dekat rumahnya, dibandingkan lokasi lainnya.

Selain itu, ada proyek semenisasi jalan di lokasi sepi penduduk, dan kebetulan di  tempat tersebut ada tanah dan rumah pejabat Dinas Perumahan dan Pemukiman Samarinda.

Dadang sendiri pernah dicopot oleh Jaang. Pencopotan itu terjadi pada Senin 11 Juli 2016 dari Kepala Dinas Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Pencopotan Dadang sebagai Kepala DKP bukan tanpa alasan. Hal itu terkait menumpuknya sampah di sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sejak Rabu 6 Juli 2016 yang bertepatan dengan Hari Raya Idulfitri 1437 H.  

Setelah dicopot dari DKP, Dadang sempat sebentar   “masuk kotak” (tidak mempunyai jabatan).  Karena “tidak berprestasi” saat jadi Kepala DKP.  Namun tidak lama, saat ada pelantikan,  Dadang Dadang kembali menduduki jabatan sebagai Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Samarinda. Dilantiknya Dadang, menurut sumber suarakaltim.com, karena “orangnya Nusyirwan”. Dadang coba dikonfirmasi untuk yang kesekian kalinya, namun sayangnya belum berhasil. 

Sk-001.  Foto  radarkaltim.com