CIAMIS, suarakaltim.com– Kecelakaan tunggal yang terjadi di Jalan Raya Banjar-Ciamis mengakibatkan pria bernama Sukarna (56) meninggal dunia.
Sukarna merupakan warga Desa Mekarjadi, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, yang bekerja sebagai juru parkir di Kota Banjar.
Kabar menyebutkan, Sukarna menjadi korban kecelakaan pada Kamis (21/3/2019) silam akibat tertimpa baliho capres dan cawapres yang dipasang di sisi jalan raya.
Akibat tertimpa baliho capres itu, motor yang dikemudikan korban oleng dan membuatnya terjatuh di tengah jalan.
Korban kemudian dilarikan warga ke RSUD Ciamis, namun karena lukanya parah korban kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Margono Purwokerto.
Umar Dani, anak korban menerangkan, kecelakaan tunggal itu bermula ketika ayahnya hendak berangkat kerja sebagai juru parkir di Kota Banjar.
Ketika melintas di lokasi kejadian, secara tiba-tiba, tak ada hujan tak ada angin, baliho capres-cawapres roboh dan menimpanya.
BACA JUGA :
- Wow Netizen Terkejut, Pengamen Ini Ambil Duit ke ATM, Pengamen kan Boleh Juga Buka rekening di Bank?
- Pengemis Bogor Ngaku Sewa Mobil, Kalau Naik Angkutan Umum Kaki Sakit
- Viral Heboh Pengemis Punya Mobil Mewah di Bogor
- Pusat Penerangan TNI Unggah Foto Cewek Cantik, Lengkap dengan Seragam dan Senjata, Siapa Sih?
- Pengemis Bogor Ngaku Sewa Mobil, Kalau Naik Angkutan Umum Kaki Sakit
- Infrastruktur Jalan di Desa Buruk, Ada Lagi 13 Orang Bergantian Pakai Sarung dan Bambu Gotong Warga Miskin yang Sakit buat Berobat Sejauh 6 KM
- Viral Video Turis Wanita Pakai Jeans Robek di Bokong Saat Di Bali, Celana Dalam Kelihatan
- Gara-gara Pilpres, SDN Larangan 01 dan SDN Kudu 02 Jadi Viral
“Menurut keterangan warga yang melihat kejadiannya, bapak tejatuh di tengah jalan usai tertimpa baliho yang roboh. Kondisi jalan sedang sepi, jadi tak sampai dihantam kendaraan lain,” tutur Umar, Minggu (24/3/2019).
Ketika dievakuasi ke RSUD Ciamis, ayahnya ternyata menderita luka dalam pada dada dan perut. Pihak RSUD Ciamis pun menyarankan supaya dirujuk ke RS Margono.
“Ketika mendapat penanganan di Margono, kondisi bapak semakin memburuk dan meninggal dunia kemarin (Sabtu, 23/3/2019),” ujar Umar, dilansir Harapan Rakyat.
Masih dikatakan Umar, robohnya baliho diduga akibat pemasangan yang kurang kokoh.
“Ini harus dijadikan pelajaran oleh semua pihak, terutama bagi yang memasang baliho di pinggir jalan. Pemasangannya sebaiknya tidak berdekatan dengan jalan karena beresiko menimpa pengguna jalan,” ucap Umar.
Menurut Umar, keluarga tak akan menuntut pihak manapun, mereka menerimanya sebagai takdir.
Sementara itu, Ilyas, warga yang berada tak jauh dari lokasi kejadian membenarkan bahwa korban tertimpa baliho.
“Ketika insiden itu terjadi, tak ada hujan atau angin, hanya saja sebelum roboh posisinya memang sudah miring akibat guyuran hujan yang disertai angin kencang,” kata Ilyas. RP