SUARAKALTIM.COM– MESKI mungkin banyak yang belum baca, tapi pasti sudah sering dengar judul buku yang satu ini: Kamasutra. Buku ini bisa dibilang merupakan kitab seks paling terkenal di dunia. Namun jika menelaah sedikit lebih dalam tentang sejarah dan asal-usul karya tulis ini, sebenarnya reputasi tersebut tampaknya kurang tepat.
Ditulis oleh seorang pendeta Hindu dari India bernama Mallanaga Vatsyayana pada tahun 300 SM, satu bagian dari buku yang ditulis dalam Bahasa Sansekerta kuno ini memang berisi posisi-posisi hubungan seksual yang akhirnya identik dengan judulnya tersebut. Tapi ya sebenarnya cuma satu bagan saja. Mungkin saking kontroversialnya penjelasan yang sangat detail tersebut, hanya bagian ini saja yang diingat oleh pembaca. Sebenarnya banyak fakta lain yang tak kalah mengejutkan dan belum terekspos dari Kamasutra. Kali ini Hipwee News & Feature bakal mengupas habis fakta-fakta tersebut!
1. Selama ini mungkin semua orang salah kaprah sama Kamasutra. Bahasan utama buku ini bukanlah seks, melainkan kehidupan
Sejak diterjemahkan pertamakali dalam Bahasa Inggris pada tahun 1883 oleh penulis asal Inggris bernama Sir Richard Francis Burton, buku ini memang sudah menyita perhatian dunia. ‘Kama’ merupakan salah satu tujuan hidup yang diajarkan dalam ajaran Hindu, yaitu ‘hasrat’. Sedangkan ‘Sutra‘ berarti manual atau petunjuk-petunjuk melakukan sesuatu. Nah salah satu hasrat yang dimaksud dalam buku ini memang hasrat seksual. Tapi ada juga hasrat-hasrat lain yang dibahas dalam Kamasutra.
Selain bab kedua tentang hasrat seksual, buku ini berisi manual untuk menjalani dan menentukan prioritas hidup, mendapatkan pengetahuan, persatuan manusia dalam pernikahan, serta hubungan pria dan wanita secara secara keseluruhan. Jadi secara singkat buku ini merupakan petunjuk bagi manusia untuk mendapatkan ‘Kama‘ atau hasrat-hasrat dalam hidup. Supaya tidak hanya tenggelam dalam kehidupan materiil saja, tapi juga mampu menyelami kepuasan spiritual.
2. Kalau dihitung-hitung sih, bagan yang berisi posisi-posisi seks itu hanya 20% saja dari isi keseluruhan lho
Fakta itu tampaknya perlu diangkat karena hampir seluruh orang di dunia ini menganggap Kamasutra hanya sebagai buku seks. Banyak juga yang langsung men-judge, ‘Ih ngapaian baca buku begituan, mesum amat sih lo!‘. Padahal jika mengerti konteksnya, Kamasutra itu lebih dari sekadar buku seks atau mesum saja. Susah sih memang untuk mengubah image yang sudah melekat dari satu abad yang lalu. Tapi ya paling tidak sekarang kita tahu faktanya.
3. Meski terkenal menulis manual tentang cara mendapatkan kepuasan seksual, Vatsyayana ternyata adalah pendeta yang mengaku tak pernah berhubungan seksual. Lah!?
Vatsyayana adalah pendeta Hindu yang hidup di daerah India Utara pada abad ke-3 M. Seperti banyak pendeta Hindu lainnya, kabarnya Vatsyayana juga menjalani sumpah celibacy atau tidak melakukan hubungan seksual seumur hidup. Lah terus bagaimana dan mengapa dia menulis Kamasutra? Nah banyak cerita rakyat yang beredar membahas hal ini.
Tapi sepertinya Vatsyayana menulis atau lebih tepat mengumpulkan berbagai ‘pengetahuan seksual’ yang diturunkan dari masa ke masa di India, sebagai bentuk meditasi diri. Semacam untuk menguji komitmen diri sendiri gitu mungkin ya? Tapi ada juga yang bilang bahwa Vatsyayana menyusun Kamasutra atas perintah raja karena banyak wanita India pada masa itu tidak puas dengan kehidupan rumah tangganya. Terlepas dari apa motivasinya, penulis Kamasutra ternyata justru tak pernah berhubungan seksual. Menarik ya?
4. Yang lebih menarik, Kamasutra ternyata disebut beberapa kalangan sebagai ‘buku feminis’ lho. Kenapa? Karena semua poin yang ditulis selalu mengedepankan kepentingan dan kepuasan wanita
Mau itu petunjuk memenuhi hasrat seksual atau hasrat-hasrat lain dalam hidup, kepentingan wanita sepertinya selalu dikedepankan dalam buku ini. Dalam pembahasannya tentang hubungan pria-wanita juga secara umum lebih ditekankan hal-hal seperti cara-cara memperlakukan wanita dengan baik. Sampai-sampai banyak kalangan meyakini bahwa mungkin Kamasutra itu buku feminis terselubung, seperti yang pernah dibahas BBC ini.
Seksualitas memang tak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Banyak juga yang bilang bahwa insting atau hasrat seksual merupakan hal paling primitif dan natural dari diri manusia. Jadi meskipun masih tabu dalam berbagai kebudayaan dunia, pembahasan tentang seksualitas selalu relevan dan mengundang perhatian. Maka dari itu tidak heran sih Kamasutra bisa jadi selegendaris ini sebagai kitab seks dunia. Tapi ya itu ternyata masih banyak fakta-fakta menarik yang tersembunyi karena orang lebih fokus memandangi posisi-posisi seksnya saja.Galih Fajar/hipwee