Buntut Debat Capres, Situs Cek Fakta Diretas ke Video Hantu

Ilustrasi hacker. foxnews.com

JAKARTA,  www.suarakaltim.com -Situs pengecekan fakta atas berbagai perisitwa bernama cekfakta.com telah diretas pada Selasa, 19 Februari 2019, setelah cekfakta.com dan sejumlah media menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres dua hari lalu.

“Kami menyesalkan peretasan atas situs cekfakta.com yang merupakan kolaborasi media-media online untuk mencerahkan dan memberi informasi yang akurat pada publik,” ujar Pemimpin Redaksi Tempo.co Wahyu Dhyatmika dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Februari 2019.

Peretasan situs cekfakta.com terjadi pukul 05.00 WIB pagi tadi. Peretas mengubah tampilan situs ke berbagai video hantu yang ada di youtube.com.

Peretas diketahui mengubah ID pemilik situs cekfakta.com menjadi bernama Elliot Alderton dengan email thegreatfsociety@gmail.com.

Saat ini, pengelola situs telah berkoordinasi dengan IDWebHost sebagai pengelola domain cekfakta.com. Adapun, situs cekfakta.com dikelola oleh 24 media online anggota Asosiasi Media SIber Indonesia (AMSI).

Wahyu menyayangkan adanya peretasan dalam situs yang membantu publik untuk mendapatkan informasi yang akurat itu. Menurut dia, situs ini merupakan perwujudan kerja sama asosiasi media siber dalam memverifikasi dan melawan hoax serta disinformasi. “Ke depan kami akan memperbaiki sistem pengamanan situs ini,” katanya.

Editor In Chief KabarMedan.com, Agoez Perdana mengatakan peretasan cekfakta.com merupakan pertanda banyak pihak yang tak senang dengan keberadaan situs ini. Menurut dia, pihak-pihak itu tak menginginkan ketika kebenaran diungkapkan ke publik.

“Ini tak akan membuat kami berhenti melawan hoax. Kami akan terus bekerja keras bersama teman-teman media lain yang juga bergabung di kolaborasi cekfakta.com untuk menghadirkan fakta sebenar-benarnya,” ucap Agoez terkait peretasan cekfakta yang terjadi selang dua hari usai debat capres kedua tersebut.

Situs Cek Fakta Diretas Sejak Pagi

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

Ilustrasi hacker sedang menjual identitas digital di dalam dark web. mic.com

Situs pengecekan fakta atas berbagai perisitwa bernama cekfakta.com telah diretas pada Selasa, 19 Februari 2019.

Cekfakta.com dibobol setelah situs itu dan sejumlah media menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres dua hari lalu.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Siber Indonesa Wahyu Dhyatmika mengatakan kejadian peretasan diketahui saat banyak komplain di media sosial sekitar pukul 18.00 WIB. “Saat kami cek memang ternyata username tak bisa diakses,” ujar Wahyu yang juga salah satu inisiator cekfakta.com, Selasa, 19 Februari 2019.

Menurut Wahyu, peretas mengubah DNS cekfakta.com ke situs Youtube.com yang berisikan video-video hantu. Pembobol, kata dia, membobol situs dengan mengganti password username akun yang mendaftarkan domain.

“Sebetulnya infrastruktur cekfakta.com sudah cukup aman, cuma bolongnya itu di akun yang mendaftarkan domain,” katanya.

Wahyu menuturkan peretasan situs cekfakta.com ini baru pertama kali terjadi. Menurut dia, hal ini terjadi setelah situs tersebut menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres di kantor Google Indonesia.

Salah satu akun di Facebook menyebarkan info hoax soal Trans Papua [Dok: Istimewa]

“Karena profil cekfakta.com kan naik setelah debat capres kedua. Sehingga mungkin ada orang yang iseng ingin menguji ketahanan situs ini,” ucapnya.

Wahyu mengatakan, ke depan cekfakta.com akan meningkatkan proteksi keamanan situs. Menruut dia, cekfakta.com akan menerapkan verifikasi dua tahap untuk akun yang mengakses situs ini. “Ini jadi pelajaran penting buat cekfakta.com untuk ke depan memperbaiki keamanan,” tutur Pemimpin Redaksi Tempo.co itu.

Peretasan situs cekfakta.com terjadi pukul 05.00 WIB pagi tadi. Peretas diketahui mengubah ID pemilik situs cekfakta.com menjadi bernama Elliot Alderton dengan email thegreatfsociety@gmail.com.

Wahyu mengatakan cekfakta.com telah meminta bantuan ke IDWebHostsebagai pengelola domain. Saat Tempo mengecek cekfakta.com, situs tersebut masih belum dapat dibuka hingga berita ini ditulis sekitar Selasa tengah malam, 19 Februari 2019.

LBH Pers Kecam Peretasan Situs Cekfakta.com

 
  • (ki-ka) Pengacara LBH Gading Yonggar, Direktur Exekutif LBH Pers dan perwakilan dari ICW saat konferensi pers di LBH Pers Jakarta, Senin 8 Oktober 2018. Konferensi pers ini membahas perihal pemberitaan di 5 media (Tempo.co, Suara.com, Independen.id, Jaring.id dan KBR) pada pagi ini tentang kisah penggembosan yang dilakukan secara internal KPK dan melibatkan sejumlah pihak kepolisian merupakan indikasi nyata bahwa masih panjang upaya penegakan korupsi. TEMPO/Muhammad Hidayat

(ki-ka) Pengacara LBH Gading Yonggar, Direktur Exekutif LBH Pers dan perwakilan dari ICW saat konferensi pers di LBH Pers Jakarta, Senin 8 Oktober 2018. Konferensi pers ini membahas perihal pemberitaan di 5 media (Tempo.co, Suara.com, Independen.id, Jaring.id dan KBR) pada pagi ini tentang kisah penggembosan yang dilakukan secara internal KPK dan melibatkan sejumlah pihak kepolisian merupakan indikasi nyata bahwa masih panjang upaya penegakan korupsi. TEMPO/Muhammad Hidayat

 Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengecam peretasan terhadap situs pengecekan fakta berbagai peristiwa bernama cekfakta.com. Situs itu diretas pada Selasa, 19 Februari 2019.

“Tindakan peretasan yang berakibat terganggunya kerja-kerja melawan hoax yang dilakukan oleh koalisi cekfakta.com sama saja dengan upaya mendukung penyebaran berita bohong,” ujar aktivis LBH Pers Gading Yonggar melalui keterangan tertulis, Rabu, 20 Februari 2019.

Gading mendesak kepolisian agar segera menyelidiki dan mengusut tuntas pihak-pihak yang melakukan peretasan terhadap situs cekfakta.com. Sebab, proses hukum oleh kepolisian sangat mendasar mengingat tindakan peretasan sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UU ITE merupakan perbuatan yang dilarang dan memiliki ancaman pidana penjara. 

LBH Pers mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya-upaya pemberantasan hoax sebagaimana yang dilakukan oleh koalisi media yang tergabung dalam cekfakta.com.

Situs cekfakta.com dibobol setelah situs itu dan sejumlah media menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres dua hari lalu. Diketahui, peretas mengubah ID pemilik situs cekfakta.com menjadi bernama Elliot Alderton dengan email thegreatfsociety@gmail.com.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Media Siber Indonesa Wahyu Dhyatmika mengatakan peretasan diketahui saat banyak keluhan di media sosial sekitar pukul 18.00. “Saat kami cek memang ternyata username tak bisa diakses,” ujar Wahyu yang juga salah satu inisiator cekfakta.com, Selasa, 19 Februari 2019.

Menurut Wahyu, peretas mengubah DNS cekfakta.com ke situs Youtube.com yang berisi video-video hantu. Situs itu dibobol dengan mengganti password username akun yang mendaftarkan domain. “Sebetulnya infrastruktur cekfakta.com sudah cukup aman, cuma bolongnya itu di akun yang mendaftarkan domain.”

Peretasan situs cekfakta.com ini baru pertama kali terjadi. Menurut dia, hal ini terjadi setelah situs itu menggelar acara periksa fakta dan data terkait kebenaran pernyataan capres dalam debat capres di kantor Google Indonesia.

 [TEMPO]