BALIKPAPAN, SUARAKALTIM.com– Acara debat ketiga kandidat calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018 “benar-benar beda”. Masyarakat Kaltim menonton aturan tata tertib berdebat yang dibuat dan disepakati KPU bersama dengan paslon ditabrak oleh beberapa pasangan calon (paslon).
Ada yang berbicara melampau waktu yang telah disediakan. Ada yang belum waktunya mulai berbicara langsung berbicara. Yang “paling beda”, cagub dari paslon nomor 3 yang seperti “pelit visi” dan merasa sudah cukup menyampaikan visi misinya di debat pertama dan kedua sebelumnya.
Padahal di setiap debat temanya berbeda-beda. Di debat sebelumnya Isran seperti “malas” bertanya. Di debat ketiga Isran seperti “pelit visi”.Isran tidak mau menyampaikan visi kembali. Karena Isran sudah merasa menyampaikan visi di dua debat sebelumnya.
Ada tiga tema di acara debat ketiga, yang berbeda-beda dari dua debat sebelumnya. Debat ketiga diselengarakan KPU di Gedung Kesenian Balikpapan, Jumat (22/6). Temanya yaitu rreformasi birokrasi, korupsi dan pelayanan publik.
‘’Sudah tiga kali kita berdebat. Banyak waktu, banyak uang yang habis. Dan menurut saya, bukan saya tidak suka berpura pura, saya tidak suka bahasa manis. Yang penting adalah. bagaimana kita melakukan pekerjaan yang lebih efiseien dan efektif. Ini mau koreksi sedikit. Saja,’’ ujar Isran Noor.
Menurut Isran, kalau visi sudah dia sampaikan saat dua kali debat. Isran juga mengkoreksi. ‘’Saya juga mau koreksi nih. Bahwa topik kita malah hari ini ada reformasi di bidang korupsi Berarti meningkatkan korupsi, itu menurut pengertian saya. Jadi bagi kami soal pelayanan publik, reformasi birokrasi itu sudah menjadi kewajiban. Enda usah terlalu banyak ngomong… setujuu’’ ujar Isran Noor.
Padahal di tema debat tidak ada reformasi di bidang korupsi?
Soal sudah menyampaikan visi di dua debat sebelumnya dan tak perlu lagi disampaikan ke debat ketiga, yang terdengar “menjawab” malah moderator acara debat, I Made Kertayasa.Memang debat sudah dua kali digelar. Visi misi sudah disampaikan. ‘’Tapi debat ketiga dan terakhir ini adalah gongnya,’’ kata I Made Kertayasa, yang bersama Isyana dari TVRI kaltim menjadi moderator.
Di sesi kedua, Isran kembali “berkelit” dari pertanyaan tim pakar yang dibacakan moderator. Sesi kedua adalah penajaman visi misi, kaitannya dengan tiga tema debat.
Di sesi kedua, kebetulan paslon nomo r 3 mendapat giliran pertama. Moderator membacakan pertanyaan yang telah disiapkan tim pakar, menurut moderator ada 14 anggota tim pakar. Pertanyaan disiapkan untuk semua paslon. Undian giliran menjawab sudah dilakukan pagi harinya.
Sambil menatap Isran, moderator lantas membacakan pertanyaan ; dalam penjabaran visi anda dalam Kaltim menuju berdaulat, anda menyebutkan Kaltim mampu berintegritas dalam pemerintahan, hukum, dan keadilan sosial demi tercapaianya perdamaian dan ketertiban umum. Pertanyaannya apakah pemerintah Kaltim selama ini belum berintegritas. Jika iya mengapa di dalam penjabaran visi anda tidak ada langkah kongkrit yang akan anda lakukan untuk mewujudkan Kaltim yang berintegritas?
Isran lantas menjawab kalau detail namanya bukan visi. Itu sudah teknis. Tidak ada yang namanya visi itu detail. Nah Lo.
Sk-001