FOTO.Massa dari Front Pembela Islam (FPI) melakukan aksi mengawal sidang putusan gugatan praperadilan atas SP3 kasus Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA FOTO/Novrian Arbi
www.suarakaltim.com – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, berharap doa dalam acara Munajat 212 bisa menyingkirkan kepemimpinan yang munafik. Bila kekuasaan munafik disetop maka rakyat akan merasa aman.
“Ya Allah singkirkanlah orang-orang munafik, dari kekuasaan. Ya Allah tumbangkan kekuasaan orang munafik. Cabutlah kekuasaannya. Sampai rakyat merasakan nyaman,” ujar Fahri Hamzah di harapan para jemaah Munajat 212 di Monas Jakarta Pusat, Kamis malam 21 Februari 2019.
Ia menjelaskan, orang-orang yang hadir dalam Munajat 212 merenungkan mengenai masalah dan situasi yang terjadi di Indonesia. Apalagi, kurang dari dua bulan lagi menghadapi Pemilu 2019.
“Merenungi keadaan dan situasi kita, ketika umat selalu hadir momen penting bangsa Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Fahri menceritakan kepada para jemaah ketika pertemuannya dengan Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq di Mekkah, Arab Saudi.
“Saya agak lama berbincang dengan Rizieq Shihab di Mekah. Ketika beliau ditangkap, kami berdua berada di rumah beliau, kala itu malam,” tuturnya.i Munajat 212
Fahri menjelaskan, ada banyak berita yang sebenarnya kalau diungkap bisa membuat kegaduhan. Tapi, Habib Rizieq meminta tidak usah diungkap.
“Saya bertanya yang sebenarnya kepada beliau, apa yang sebenarnya terjadi Bib? Sebenarnya di Saudi Arabia ini tidak ada masalah. Tapi ada tangan-tangan yang mengacaukan itu. Yang membuat umat ini menggeliat karena ada kemunafikan,” ujar politikus senior PKS itu
Kemudian, Fahri menyebutkan ciri-ciri orang munafik yaitu, kalau dia berkata dia berbohong. Bila dia berjanji dia ingkar, dan kalau diberi amanah berkhianat.
“Kenapa kita gelisah, karena ada dusta. Ada kebohongan, dusta, ada kemunafikan,” katanya. VIVA