Kebanyakan orang pada umumnya berpikir bahwa gejala utama serangan jantung adalah rasa nyeri di dada. Namun dalam beberapa dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan bahwa gejala serangan jantung tidaklah jelas dan bisa terjadi dalam beberapa cara, tergantung oleh beberapa faktor seperti: jenis kelamin, jenis serangan jantung yang dimiliki, dan faktor usia. Penting untuk mengerti variasi gejala yang mengindikasikan serangan jantung, agar Anda bisa mendapatkan pertolongan yang tepat untuk diri Anda dan orang-orang yang Anda sayangi.
Gejala awal serangan jantung
Semakin awal/cepat Anda mendapatkan pertolongan, semakin besar kesempatan Anda untuk pulih secara total. Sayangnya, banyak orang tidak segera mencari pertolongan meskipun mereka telah menduga ada sesuatu yang terjadi. Beberapa orang mungkin merasa malas melakukan pemeriksaan, karena mereka berpikir bahwa gejalanya ringan hanya sebatas mulas atau nyeri otot.
Dokter sangat menganjurkan untuk segera mencari pertolongan jika Anda mengalami gejala awal dari serangan jantung. Walaupun dugaan Anda salah, lebih baik melakukan beberapa tes daripada mengalami kerusakan jantung jangka panjang atau permasalahan kesehatan lainnya, karena Anda menunggu terlalu lama. Gejala serangan jantung bervariasi pada setiap orang. Percayai diri Anda sendiri, karena Anda lebih mengenal tubuh Anda lebih dari siapapun. Jika Anda merasa ada yang salah pada tubuh Anda, jangan menundanya. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
Menurut Society of Chest Pain Center, gejala awal serangan jantung terjadi pada 50% pasien dengan serangan jantung, dan jika gejala segera disadari, serangan jantung dapat dihindari. Gejala awal serangan jantung dapat meliputi:
- Nyeri ringan atau rasa tidak nyaman pada dada, yang datang dan pergi
- Nyeri pada pundak, leher dan rahang
- Mual dan muntah, berkeringat
- Pusing, pingsan
- Perasaan seperti ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi
- Gelisah atau linglung
- Sesak napas
Gejala serangan jantung pada laki-laki
Riset telah membuktikan bahwa risiko serangan jantung pada laki-laki meningkat secara signifikan setelah usia 40 tahun. Sejarah penyakit jantung pada keluarga serta faktor risiko lainnya, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko.
Riset telah menunjukkan reaksi jantung terhadap serangan jantung pada laki-laki, dan gejala umumnya, yaitu:
- Nyeri dada, seperti ada gajah menduduki dada Anda; sensasi dapat datang dan pergi, atau konstan
- Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
- Sesak napas
- Pusing, atau merasa seperti akan pingsan
- Keringat dingin
- Rasa tidak nyaman pada lambung, seperti gangguan pencernaan.
Perlu diingat bahwa setiap serangan jantung berbeda dan gejala dapat berbeda dari deskripsi di atas.
Gejala serangan jantung pada wanita
Dalam beberapa dekade terakhir, para ahli baru menyadari gejala serangan jantung pada wanita berbeda dengan laki-laki. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan Journal Circulation terhadap 515 wanita yang mengalami serangan jantung, gejala yang dilaporkan tidak meliputi nyeri dada. Namun, wanita melaporkan kelelahan yang tidak biasa, gangguan tidur, dan kecemasan, dengan hampir 80% melaporkan setidaknya 1 gejala lebih dari 1 bulan sebelum serangan jantung. Gejala lainnya yang umum terjadi pada wanita, termasuk:
- Kelelahan yang tidak wajar selama beberapa hari, atau kelelahan tiba-tiba yang parah
- Rasa cemas dan gangguan tidur
- Pusing dan atau sesak napas
- Gangguan pencernaan
- Nyeri pada punggung atas atau pundak, kemungkinan sakit tenggorokan
- Nyeri yang menyebar sampai ke rahang
- Tekanan atau nyeri pada bagian tengah dada, yang dapat menyebar ke lengan
Menurut survei American Heart Association pada tahun 2009, hanya setengah dari wanita yang akan meminta bantuan darurat jika mereka merasa memiliki serangan jantung. Walaupun Anda merasa tidak yakin, segera pergi ke bagian gawat darurat. Ambil keputusan berdasarkan apa yang Anda rasa normal dan tidak normal terjadi pada Anda. Jika Anda belum pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya, segera cari bantuan. Jika Anda tidak yakin dengan hasil kesimpulan dokter, periksakan lagi dengan dokter lainnya.
Gejala serangan jantung pada wanita di atas 50 tahun
Wanita melewati perubahan fisik yang signifikan pada umur 50 tahun akibat menopause. Selama masa ini, kadar hormon estrogen menurun. Estrogen dipercaya dapat melindungi kesehatan jantung dan setelah menopause, wanita memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan jantung. Penting untuk wanita yang telah melewati masa menopause untuk waspada terhadap kesehatan jantung.
Gejala serangan jantung pada wanita di atas 50 tahun sama dengan wanita lain pada umumnya, dan dapat meliputi gejala yang dialami laki-laki, seperti nyeri dada yang serius, berkeringat, dan detak jantung yang tidak teratur. Waspadalah terhadap gejala dan pemeriksaan yang teratur dapat menjaga kesehatan Anda.
Gejala “silent heart attack”
Silent heart attack adalah serangan jantung biasa, tapi terjadi tanpa adanya gejala. Pasien sering kali tidak menyadari mereka telah mengalami serangan jantung. Pembekuan darah mengurangi persediaan oksigen pada bagian jantung tertentu, dan beberapa jaringan jantung mati, namun entah kenapa tidak ada gejala serius. Kadang juga disebabkan oleh saraf di jantung yang rusak. Serangan jantung jenis ini lebih umum terjadi pada orang-orang dengan diabetes dan yang telah mengalami serangan jantung sebelumnya, dan mungkin telah didiagnosis saat pemeriksaan rutin.
Menurut penelitian Duke University Medical Center pada 2009, diperkirakan sekitar 200.000 warga Amerika mengalami serangan jantung tanpa menyadarinya setiap tahunnya. Sayangnya, kondisi ini dapat merusak jantung dan meningkatkan risiko serangan jantung di masa mendatang.
Gejala ringan yang dapat mengindikasikan silent heart attack, yaitu:
- Rasa tidak nyaman di dada, lengan, atau rahang yang hilang setelah beristirahat
- Sesak napas dan cepat lelah
- Gangguan tidur dan meningkatnya rasa lelah
- Nyeri pada perut atau ulu hati
- Sifat lekat pada kulit
Setelah silent heart attack terjadi, pasien bisa merasa lebih lelah dari sebelumnya, atau mengalami kesulitan berolahraga. Untuk menjaga kesehatan jantung Anda, lakukan latihan fisik secara teratur, dan jika Anda memiliki faktor risiko jantung, konsultasikan dengan dokter dan periksa kondisi jantung Anda.sk-005/hellosehat.com/foto linkedin.com