Kejadian berawal saat anggota Reskrim Polsek Denpasar Selatan sedang melakukan kegiatan patroli. Saat melintas di Jalan Kertha Petasikan, polisi mendapati Imanuel bersama ketiga temannya sedang nongkrong.
Polisi patroli memberikan imbauan kepada Imanuel dan rekan-rekannya agar meninggalkan lokasi tersebut karena sudah larut malam.
Namun imbauan itu justru tidak diterima. Bahkan, Imanuel Pratama mengeluarkan pedang yang dibawanya.
Melihat itu, polisi kemudian melakukan tembakan peringatan. Namun warga Yang Batu, Denpasar Timur ini justru berusaha merampas senjata milik anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan itu.
Karena berusaha melawan polisi walaupun kartu tanda anggota sudah diperlihatkan, berapa anggota lain yang ada di lokasi terpaksa menembak kaki residivis itu.
“Ia ditembak persis di paha kanan dan harus dioperasi. Saat ini dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara,” ungkap seorang petugas, sebagaimana dilansir Radar Bali, Senin (15/4).
Direktur Utama RS Bali Mandara dr Bagus Dharmayasa membenarkan pihaknya merawat pasien luka tembak. Namun ia menyarankan untuk konfirmasi kepada pihak kepolisian.
“Biar tidak salah dan lebih jelas, hubungi pihak kepolisian untuk memberikan keterangan,” pintanya.
Selain merampas senjata polisi, Imanuel ternyata pernah terlibat kasus penusukan, pengeroyokan dan pelemparan kaca mobil jenderal bintang satu TNI.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol I Nyoman Wirajaya menjelaskan, untuk pelemparan kaca mobil milik seorang jenderal bintang satu TNI kasusnya ditangani oleh Polda Bali.
Terkait penangkapan Imanuel, I Nyoman Wirajaya menjelaskan, Imanuel terpoksa ditembak karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.
“Residivis ini justru berusaha merampas senjata milik anggota polisi yang melakukan patroli, sehingga anggota polisi yang lain terpaksa menembak kakinya untuk melumpuhkannya,” ungkap Kompol Wirajaya, kemarin (14/4).
Padahal, sebelum mengeluarkan tembakan peringatan, annggota polisi telah memperlihatkan identitas anggota. Tapi mereka tidak hiraukan dan tetap melawan petugas.
Sehingga ditembak polisi yang mengenai tempurung lutut dan harus menjalani operasi. Saat ini ia dirawat di Rumah Sakit Bali Mandara.
“Kita masih kejar tiga rekannya yang kabur. Mudah-mudahan dalam waktu dekat diamankan,” tukasnya.pojoksatu.id