Baca Juga : Habibie Wafat, Dunia Ikut Berduka, Kedutaan Besar Negara-negara Cuitkan Ikut Berduka
“Para ortu tak pernah bilang agar jadi orang seperti Soekarno, Soeharto, Gus Dur, Mega, SBY apalagi Jokowi,” kata Direktur Eksekutif Government and Political Studies (GPS), Gde Siriana, Kamis (12/9).
Kini 20 tahun sejak 1999 ketika para elit politik menjegal Habibie tidak bisa maju capres, menyoraki Babibie sebelum pidato pertanggungjawaban di SI MPR, lantang menolak Timor Timur lepas, justru paling tinggi dalam puja-puji Habibie saat wafat.
Baca Juga :Habibie dan Pesawat Rancangannya N250 yang Dilarang Terbang
“Kesadaran yang terlambat? Bisa jadi 20 tahun lagi kita baru sadar setelah RI dikuasai China,” ujar Gde Siriana di akun Twitter.
Menurutnya, satu yang tidak bisa dibantah siapapun dari jasa-jasa Habibie adalah penguasaan teknologi dirgantara oleh bangsa Indonesia yang diakui dunia.
“BJH sendiri yang buat rancang bangun pesawat produksi Nurtanio/IPTN. Semoga kisah mobnas tidak “jomplang” dengan kisah pesawat terbang nasional,” ucap Gde Siriana.
Twit di awal, Gde Siriana menyebutkan kepada Habibie layak disematkan sebagai Bapak Demokrasi.
“BJH layak disebut Bapak Demokrasi. Kalau yang sekarang jabat cocok jadi Bapak Tiri Demokrasi. Juga cocok jadi Bapak Tiri Anti Korupsi,” pungkasnya.