- Ada Isu 4 Tahun Lagi Kiamat Duluan Ke Desa Mereka, 52 Warga Ponorogo Kabur ke Malang
- MUI Ponorogo Angkat Bicara Soal Isu Kiamat di Badegan
- Isu Kiamat, Ini Kata Camat Kasembon Soal Exsodus Warga Badegan Ponorogo
- Dituduh Sebar Isu Kiamat, Kiai Ramli: Kami Tunggu Meteor saat Ramadan
Mereka tiba-tiba Ke Malang dengan tidak berpamitan dan sebagian menjual harta bendanya, tuturnya.
SuaraKaltim.com– Padepokan Gunung Pengging di Desa Watu Bonang Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, mungkin menjadi jalan awal bagi 52 warga desa setempat yang eksodus ke Malang gara-gara meyakini kiamat sudah dekat.
Bagaimana tidak, sebelum pergi, mereka rutin mengadakan aktivitas keagamaan di tempat yang didirikan Katimun, warga setempat.
Pantuan Beritajatim.com di lokasi, di situ terdiri dari dua bangunan. Satu bangunan adalah surau untuk peribadatan.
Sementara satu bangunan lainnya adalah rumah Katimun yang dijadikan aula pertemuan jemaah. Pada dinding teras aula itu terdapat foto-foto KH Sholeh Syaifuddin dan KH M Romli.
‘’Padepokan Gunung Pengging berdiri sejak tiga tahun terakhir,’’ kata Saeran, salah satu warga di Desa Watu Bonang, Rabu (14/3/2019).
Dia mengungkapkan, Katimun merupakan santri salah satu pondok pesantren di Malang. Katimun sudah 18 tahun menimba ilmu di pesantren tersebut.
Sekembalinya ke desa kelahiran, Katimun menyebarkan ilmu agama yang telah dia dapatkan.
Termasuk membawa ajaran Thoriqoh Akmaliyah Ash Sholihiyah (Musa AS). Biasanya pengajian rutin diadakan pada Rabu dan Sabtu malam. Tidak hanya warga Desa Watu Bonang saja, jamaah juga dari luar desa.
‘’Sekarang aktivitasnya sudah tidak ada, Katimun pendiri padepokan dan juga jemaahnya pergi ke Malang,’’ katanya.
Sementara itu, Kasun Krajan Desa Watu Bonang Sogi mengungkapkan, terlepas dari banyaknya jemaah padepokan tersebut eksodus ke Malang diduga karena isu kiamat, keberadaan padepokan dan thoriqoh itu membawa dampak positif. Tidak ada kegiatan yang negatif, semua berjalan wajar.
Jamaah juga ikut tahlilan, yasinan, kerja bakti, dan kegiatan sosial lainnya. Sogi menyebut keganjilan ya seperti sekarang ini.
‘’Mereka tiba-tiba Ke Malang dengan tidak berpamitan dan sebagian menjual harta bendanya,’’ tuturnya.
BACA JUGA :
- Ribuan Masyarakat Hadiri Kampanye Prabowo : ” Kalau Begini 17 April Kita Menang” Menang
- Ridwan Kamil Sibuk Kampanye, Rizal Ramli: Pinjem Gubernur Jakarta Boleh?
- Tidak Punya Modal, Caleg Gorontalo dari Gerindra Ini Bikin Spanduk dari Karung Bekas
- Prabowo Berpeluang “Depak” Jokowi Dari Istana
- Prabowo: Ada Pihak yang Suka Janji Saat Pemilu, Ketika Berkuasa Lupa
- Tagar #PrabowoTheNextLeader Kuasai Jagad Twitter Sejak Senin Kemarin
- Ditegur Prabowo, Petugas Mabes Polri Akui Kesalahan dan Meminta Maaf
- Pernyataan Agum Gumelar Soal Prabowo Pelanggar HAM, Hidangan Basi Bisa Muntah
- Nitizen Termakan Hoaks, Prabowo Bukan Mengusir, Tapi Suruh Aparat Minta Maaf ke Rakyat yang Dikasari, Baca Faktanya
- BPN: Elektabilitas Prabowo Naik Terus Ungguli Jokowi