Silakan yang menyebut hoaks, buktikan kalau buku merah itu tidak ada.”
www.SUARAKALTIM.com – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) sebagai inisiator IndonesiaLeaks, menantang pihak yang menuding laporan investigasi lima media soal kasus perusakan barang bukti ‘buku merah’ dan aliran dana ke pejabat negara, termasuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebagai informasi palsu alias hoaks.
Ketua Umum AJI Abdul Manan menegaskan, siap diajak berdiskusi mengenai validasi laporan investigasi tersebut.
Ia memastikan, laporan investigasi media-media anggota IndonesiaLeaks berdasarkan data dan fakta yang telah diuji kebenarannya secara ketat.
“Sebutkan saja bagian apa dari liputan itu yang hoaks. Buku merah? BAP-nya atau apa? Kalau buku merah itu tidak ada, IndonesiaLeaks layak disebut penyebar hoaks,” kata Abdul Manan dalam konferensi Pers di Sekretariat AJI, Jakarta, Minggu (14/10/2018).
Manan mengatakan, pihak yang menuding tersebut belum membaca laporan investigasi secara utuh dan belum membuka situs IndonesiaLeaks.
Ia juga menantang para pihak yang menuding itu membuktikan buku merah tersebut tidak ada.
“Silakan yang menyebut hoaks, buktikan kalau buku merah itu tidak ada. Kalau tudingan itu benar, kami akan mengakui seperti Ratna Sarumpaet mengakui,” jelas dia.
Manan juga tidak mau ambil pusing dengan tudingan IndonesiaLeaks memiliki motif politik menuju Pilpres 2019.
“Sesuatu yang tidak harus kita risaukan, kenapa kami melakukan di tahun politik. Kami lakukan (liputan investigasi) semua secara cover both side dan itu adalah saat terbaik,” kata dia.
Dia menegaskan, semua data yang diterima media-media IndonesiaLeaks mulai dari buku merah, BAP dan lainnya sudah diverifikasi dan bisa diuji kebenarannya.
“Tudingan orang tidak bisa kami cegah. Tapi yang pasti kami tidak ada kepentingan politik,” ujar dia.
Dia menambahkan, IndonesiaLeaks tidak bisa mencegah pihak politik tertentu untuk menyerang lawan politiknya dengan menggunakan laporan berita investigasi tersebut.
“Itu biasa dalam politik, kami tidak merisaukannya. Kami tidak punya kepentingan politik tertentu dengan calon yang berkepentingan,” kata dia.
Hasil liputan investigasi IndonesiaLeaks yang juga disusun Suara.com bisa dibacadi sini.