Ingin Bertemu Nabi Dalam Mimpi, Gimana Caranya?

SUARAKALTIM.com– Mimpi bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah suatu hal yang mungkin dan bisa dialami oleh seseorang. Banyak hadits shahih yang menjelaskannya. Di antaranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَمَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي حَقًّا فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ فِي صُورَتِي وَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ

Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh ia telah melihatku secara benar. Sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai bentukku. Barangsiapa yang berdusta atasku secara sengaja maka ia telah mengambil tempat duduk dalam neraka. (HR Bukhâri dan Muslim)

Alkisah, seorang murid pernah datang kepada gurunya dan berkata, “Saya tahu bahwa engkau melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mimpimu.” Sang guru menjawab, “Apa yang engkau inginkan, wahai anakku?” Dia berkata, “Ajarilah aku cara untuk melihatnya, saya ingin sekali melihatnya!” Sang guru itu pun berkata, “Malam ini engkau saya undang makan malam denganku, supaya aku bisa mengajarimu cara bisa melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Lalu murid itu pun datang menemui gurunya yang sudah menaruh banyak garam ke dalam makanan dan tidak menyediakan air. Lalu murid itu mulai makan, di sela-sela makannya, dia meminta air, namun gurunya tidak mau memberinya. Sebaliknya, sang guru malah memintanya untuk terus menambah makannya. Setelah selesai makan, dia berkata kepada murid tersebut, “Tidurlah dulu, apabila engkau bias bangun sebelum fajar, saya akan mengajarimu cara supaya bisa bermimpi bertemu dengan Rasululah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Murid itu pun tidur meliuk karena saking hausnya. Ketika sudah terbangun, sang gurunya, “Anakku, sebelum aku mengajarimu cara bisa bermimpi bertemu dengannya, aku ingin bertanya dulu kepadamu, apakah kamu bermimpi tentang sesuatu tadi malam?” Si murid menjawab “Ya.” Gurunya bertanya lagi, “Apa yang engkau lihat?” Jawabnya si murid, “Saya melihat hujan lebat turun, sungai-sungai mengalir dan air laut yang berombak.”

Sang guru berkata, “Niatmu benar, maka mimpimu pun benar. Kalau seandainya cintamu itu benar, niscaya engkau akan melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”

Menurut salah satu studi yang dilakukan oleh Sigmund Freud, mimpi merupakan cerminan dari alam bawah sadar kita, karena banyak pikiran dan keinginan yang tidak dapat diekspresikan atau dicapai pada kondisi sadar, akhirnya muncul dalam bentuk mimpi. Dalam kisah di atas, si murid sebelum tidur ia ingin sekali minum. Tapi oleh gurunya tidak diperbolehkan hingga ia pun ketiduran dalam keadaan haus. Sehingga dalam mimpinya dia melihat air sebagai harapan yang dinginkannya.

Hikmanya, jika kita ingin bermimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, maka perbaiki dulu bentuk cinta dan rindu kita kepadanya. Wallahu a’lam bis shawab!

 

sk-001/Fakhruddin/foto ilustrasi

Disadur dari buku; Menanamkan Iman Pada Anak, Karya DR. Amani Ar-Ramadi, Penerbit Istanbul, Jakarta Timur.