JAKARTA, Suara Kaltim – Pemerintah akan mengubah skema gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nantinya skema penggajian tidak lagi berdasarkan pangkat dan golongan, tetapi berdasarkan beban kerja dari pegawai.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan, sistem penggajian PNS akan mengalami perubahan. Dalam penetapan gaji, nantinya akan dilihat dari mulai beban, tanggung jawab dan risiko pekerjaannya.
“Formula gaji PNS yang baru akan ditentukan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab, dan risiko pekerjaan,” ucapnya dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Lantas berapa sih gaji PNS jika ditetapkan berdasarkan golongan ?
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang besaran gaji pokok PNS berjenjang sesuai golongan dan lama masa kerja yang dikenal dengan masa kerja golongan (MKG), upah pokok yang didapatka PNS paling kecil adalah Rp1.560.800 dan paling besar adalah Rp5.901.200.
Berikut rinciannya:
Golongan I (lulusan SD dan SMP)
– Golongan Ia: Rp1.560.800 – Rp2.335.800
– Golongan Ib: Rp1.704.500 – Rp2.472.900
– Golongan Ic: Rp1.776.600 – Rp2.577.500
– Golongan Id: Rp1.851.800 – Rp2.686.500
Golongan II (lulusan SMA dan D-III)
– Golongan IIa: Rp2.022.200 – Rp3.373.600
– Golongan IIb: Rp2.208.400 – Rp3.516.300
– Golongan IIc: Rp2.301.800 – Rp3.665.000
– Golongan IId: Rp2.399.200 – Rp3.820.000
Golongan III (lulusan S1 hingga S3)
– Golongan IIIa: Rp2.579.400 – Rp4.236.400
– Golongan IIIb: Rp2.688.500 – Rp4.415.600
– Golongan IIIc: Rp2.802.300 – Rp4.602.400
– Golongan IIId: Rp2.920.800 – Rp4.797.000
Golongan IV
– Golongan IVa: Rp3.044.300 – Rp5.000.000
– Golongan IVb: Rp3.173.100 – Rp5.211.500
– Golongan IVc: Rp3.307.300 – Rp5.431.900
– Golongan IVd: Rp3.447.200 – Rp5.661.700
– Golongan IVe: Rp3.593.100 – Rp5.901.200
Giri Hartomo/OZ
Andi Harun – Rusmadi, Enggan Pakai Jas dan Dasi Pilih Batik ; ”Ingin Dekat dengan Rakyat ”
Penghasilan PNS akan Dihitung Berdasarkan Beban dan Resiko Pekerjaan
Jakarta, Suara Kaltim – Pemerintah akan mengubah skema gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Nantinya skema penggajian PNS tidak lagi dilakukan berdasarkan pangkat dan golongan.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono mengatakan nantinya penghasilan PNS akan dihitung berdasarkan beban dan risiko pekerjaannya. Artinya, tanggung jawab hingga risko pekerjaan akan menjadi pertimbangan dalam penetapan gaji PNS.
“Formula Gaji PNS yang baru akan ditentukan berdasarkan beban kerja, tanggung jawab, dan risiko pekerjaan,” ucapnya dalam keteranganya, Senin (30/11/2020).
Tak hanya gaji, tunjangan pun akan mengalami perubahan skema. Adapun untuk formula Tunjangan PNS nantinya akan meliputi Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Kemahalan. Rumusan Tunjangan Kinerja didasarkan pada capaian kinerja masing-masing PNS.
Sementara untuk tunjangan kemahalan berdasarkan inflasi atau harga yang ada di daerah masing-masing. Artinya antara tunjangan kemahalan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah bisa saja mengalami perbedan.
Sebagai gambaran, sebelumnya PNS banyak mendapatkan tunjangan-tunjangan. Pertama adalah tunjangan kinerja alias Tukin, meskipun besarannya beda-beda tergantung kelas jabatan maupun instansi tempatnya bekerja, baik instansi pusat maupun daerah
Kemudian yang kedua adalah tunjangan suami atau istri, lalu yang ketiga adalah tunjangan anak. Selanjutnya ada tunjangan makan dan jabatan. Lalu selain itu ada juga tunjangan perjalanan dinas.
“Sedangkan rumusan Tunjangan Kemahalan didasarkan pada Indeks Harga yang berlaku di daerah masing-masing,” jelasnya.
Saat ini, pemerintah sedang melakukan penyusunan kebijakan penghasilan gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN). Proses perumusan kebijakan tentang gaji, tunjangan, dan fasilitas PNS merujuk pada amanat Pasal 79 dan 80 UU ASN.
“Mengarahkan penghasilan PNS ke depan yang sebelumnya terdiri dari banyak komponen disimplifikasi menjadi hanya terdiri dari komponen Gaji dan Tunjangan,” ucapnya.
ilustrasi foto Radar Madiun
Skema gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) segera diganti, tidak lagi berdasarkan pangkat atau golongan. Badan Kepegawaian Negara mengatakan bahwa hal tersebut menyesuaikan keuangan negara.
Menurut Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Paryono, nantinya gaji PNS hanya ada dua elemen, gaji pokok dan tunjangan. Hanya saja dalam penyusunannya, pemerintah akan berhati-hati memutuskan kebijakan ini.
“Seluruh kebijakan penetapan penghasilan PNS tersebut tentu berkaitan erat dengan kondisi keuangan negara, sehingga dibutuhkan upaya ekstra hati-hati,” ujarnya, Senin (30/11/2020).
BKN memastikan dengan kebijakan baru tersebut PNS tidak akan dirugikan.
Berikut besaran gaji pokok PNS berdasarkan pangkat, golongan dengan masa kerja terendah dan tertinggi seperti dirangkum:
1. Golongan Ia:
a. Masa Kerja O tahun = Rp1.560.800
b. Masa Kerja 26 tahun = Rp2.335.800
2. Golongan Ib
a. Masa Kerja 3 tahun= Rp1.704.500
b. Masa Kerja 27 tahun= Rp2.472.900
3. Golongan Ic
a. Masa Kerja 3 tahun = Rp1.776.600
b. Masa Kerja 27 tahun= Rp2.577.500
4.Golongan Id
a. Masa Kerja 3 tahun = Rp1.851.800
Masa Kerja 27 tahun = Rp2.686.500
5. Golongan IIa
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp2.022.200
b. Masa Kerja 33 tahun = Rp3.373.600
6. Golongan IIb
a. Masa Kerja 3 tahun = Rp2.208.400
b. Masa Kerja 33 tahun = Rp3.516.300
7. Golongan IIc
a. Masa Kerja 3 tahun = Rp2.301.800
b. Masa Kerja 33 tahun = Rp3.665.500
8. Golongan IId
a. Masa Kerja 3 tahun = Rp2.399.200
b. Masa Kerja 33 tahun = Rp3.820.000
9. Golongan IIIa
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp2.579.400
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp4.236.400
10. Golongan IIIb
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp2.688.500
Masa Kerja 32 tahun = Rp4.415.600
11. Golongan IIIc
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp2.802.300
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp4.602.400
12. Golongan IIId
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp2.9200.800
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp4.797.000
13. Golongan IVa
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp3.044.300
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp5.000.000
14. Golongan IVb
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp3.173.100
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp5.211.500
15. Golongan IVc
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp3.307.300
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp5.431.900
16. Golongan IVd
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp3.447.200
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp5.661.700
17. Golongan IVe
a. Masa Kerja 0 tahun = Rp3.593.100
b. Masa Kerja 32 tahun = Rp5.901.200