Suara Kaltim – Bukan hanya foto, mantan Presiden Abdurrahman Wahid juga melarang Muhaimin Iskandar dan jajaran menggunakan rekaman suaranya dalam berbagai kegiatan. Larangan itu dituliskan Gus Dur dalam sepucuk surat bertanggal 3 November 2008.
Soal larangan penggunaan foto Gus Dur oleh Caik Imin dan kelompoknya kembali mencuat menyusul pertemuan antara Ketua Umum Partai Kebangkitan Banga (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono belum lama ini.
Di latar belakang keduanya ada foto Gus Dur dalam ukuran besar dan mencolok. Adalah mantan Jurubicara Presiden, Adhie Massardi, yang mengingatkan Muhaimin Iskandar agar tak sembarangan menggunakan foto Gus Dur.
Adhie Massardi juga yang mengunggah kembali sepucuk surat yang ditulis Gus Dur dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB itu.
“Saudara (Muhaimin Iskandar) telah nyata-nyata melakukan tindakan yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Partai PKB,” tulis Gus Dur di bagian pembuka suratnya.
Selanjutnya, Gus Dur melarang keras Cak Imin menggunakan foto maupun gambar dan rekaman suara dalam seluruh kegiatan yang diakukan Muhaimin Iskandar.
“Jika tetap dilakukan penggunaan foto maupun gambar dan suara saya dalam kegiatan-kegiatan Saudara, maka saya atas nama pribadi dan Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB akan menuntut ke pengadilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tulis Gus Dur lagi.
Selain surat itu, Adhie juga mengingatkan bahwa sebelum meninggal dunia tahun 2009 lalu, Gus Dur berwasiat yang intinya memperbolehkan semua partai politik, kecuali PKB yang dipimpin Cak Imin, menggunakan foto dan rekaman suaranya. RMOL
Repro potongan surat Abdurrahman Wahid untuk Muhaimin Iskandar yang melarang penggunaan foto, gambar, dan rekaman suara Gus Dur dalam kegiatan kelompok Cak Imin./RMOL