Pontianak, SUARAKALTIM.COM– Sebanyak 15 penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan di Bandara Internasional Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, terganggu akibat kabut asap yang semakin tebal. Selain Bandara Supadio, sejumlah Bandara di Kalimantan juga tidak bisa didarati pesawat. Termasuk bandara APT Pranoto Samarinda.
Kabut asap yang melanda kota Samarinda membuat seluruh aktivitas penerbangan di Bandara APT Pranoto dihentikan. Sejumlah maskapi terpaksa mengalihkan pendaratan ke Bandara Balikpapan Aji Sultan Sulaiman Sepinggan. Sayangnya, Bandara Aji Sultan Sulaiman Sepinggan juga tidak bisa didarati pesawat.
Sabtu (14/9) sore, kabut asap yang sangat tebal membuat jarak pandang tidak maksimal. Pihak Bandara APT Pranoto terpaksa menghentikan semua rute penerbangan. Pihak maskapai memberikan dua solusi yakni dengan mengembalikan uang tiket penumpang dan memindahkan jadwal penerbangan di hari lain.
Sementara itu, Communication Legal Section Head PT Angkasa Pura (AP) I – operator Bandara SAMS Sepinggan – – Andanina Dyah Megasari membenarkan, kabut asap yang terjadi di sejumlah titik di Kaltim dan Kaltara membuat aktivitas penerbangan terganggu.
Seperti pesawat Garuda Indonesia, bernomor penerbangan 737-800NG, dari Jakarta tujuan Tarakan. Pesawat tersebut terpaksa mendarat di Bandara SAMS Sepinggan lantaran kabut asap tebal menyelimuti Bandara Juwata, Tarakan.
“Ya, memang ada beberapa yang mendarat di sini, terutama yang ke Tarakan, Berau dan Samarinda, mereka enggak bisa landing di sana karena feasibility-nya di bawah minimal 800 meter,” katanya.
Andanina juga membenarkan, jika ada beberapa penerbangan yang dibatalkan terbang dari Bandara SAMS Sepinggan menuju bandara yang ada di Kaltim dan Kaltara, pada Jumat kemarin.
“Ada tujuh penerbangan yang cancel kemarin, total ada sekitar 517 penumpang. Saat ini kami masih himpun detailnya dan tindak penanganan lebih lanjutnya,” bebernya
Namun dia membantah jika Bandara Kalimarau tidak beroperasi. Menurutnya, semua bandara di Kaltim dan Kaltara masih beroperasi, namun terhambat lantaran terganggu kabut asap. “Jadi bandara tujuan itu tidak close, tapi feasibility-nya di luar dari minimal,” ujarnya.
Andanina juga memastikan, kabut asap tidak mengganggu Bandara SAMS Sepinggan. Semua operasi, termasuk keberangkatan dan kedatangan pesawat di bandara tersebut masih berjalan lancar.
“Kalau di bandara Balikpapan tidak ada pengaruh untuk asap. Di sini feasibility-nya masih bagus,” pungkasnya.
“Hingga saat ini 15 penerbangan terganggu. Terbaru jarak pandang naik turun di kisaran 450 meter – 550 meter. Sedangkan minimal jarak pandang harus 1.000 meter,” ujar OIC Bandara Internasional Supadio Pontianak, Didi di Pontianak, Minggu.
Ia menyebutkan dari 15 penerbangan yang terganggu ada 8 penerbangan dengan status tertunda keberangkatannya, 2 penerbangan dibatalkan, 4 penerbangan untuk kedatangan harus lakukan pengalihan ke bandara terdekat dan 1 penerbangan kedatangan harus kembali ke bandara asal.
“Saat ini baru 2 yang batal dan sisanya status tertunda masih menunggu kondisi cuaca. Pengalihan penerbangan tentu menuju bandara terdekat meskipun tentu sempat berputar – putar di sini,” kata dia.
Pada hari ini kata dia hanya ada empat penerbangan dengan rincian dua kedatangan dan keberangkatan yang bisa melakukan aktivitas normal.
“Penerbangan pada jadwal awal yang bisa mendarat dan berangkat atau di bawah pukul 08.00 WIB. Di atas jam itu sampai sekarang belum ada aktivitas berangkat atau mendarat,” papar dia.
Didi menjelaskan kondisi asap yang pekat diperparah dengan kecepatan angin yang rendah yakni hanya 5 knot.
“Kalau kecepatan angin tinggi, bisa saja kabut asap bisa cepat hilang atau jarak pandang normal,” papar dia.
Secara umum jelas dia pelayanan di Bandara Internasional Supadio Pontianak berstatus buka. Belum ada kebijakan bandara tutup.
“Kita berharap kondisi ini segara pulih karena akan mengganggu aktivitas penerbangan baik keberangkatan maupun kedatangan. Tentu juga merugikan banyak hal,” jelas dia.
Saat ini kata dia pihak bandara juga sudah melakukan langkah pelayanan terkait kabut asap yakni pembagian masker kepada penumpang karena asap juga sudah dirasakan di dalam ruang tunggu.
“Bahkan kami sudah membuka juga ruang tunggu karena ada penumpukan penumpang di bandara. Semoga segara kembali pulih,” harap dia.
Dedi/Nusarina Yuliastuti/berbagai sumber.