TRENGGALEK, suarakaltim.com– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek selama dua hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah desa. Di balik bencana tersebut, muncul kisah heroik dari Plt Bupati M. Nur Arifin.
Arifin memang sejak Rabu malam (6/3) keliling ke desa-desa yang dilanda bencana. Dia berusaha membantu warganya yang rumahnya terendam banjir.
Kamis dini hari (7/3), Arifin mencapai Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Jaraknya sekitar 20 km dari rumah dinasnya. Saat itu dia mendengar bahwa ada satu warga yang tidak mau mengungsi. Padahal kondisi rumahnya sudah terendam air. Rumah itu hanya berdinding gedek.
Namanya Sainah. Usianya sudah sepuh. Dia akrab disapa Mbah Sainah.
”Jadi saya itu kan muter-muter (memantau bencana, Red) sejak jam 1. Sampai di Ngadirenggo, saya dapat laporan dari teman-teman di lapangan kalau Mbah Sainah ini nggak mau diungsikan. Padahal ketinggian air di Ngadirenggo antara 30 cm sampai 1 meter,” cerita Arifin dihubungi JawaPos.com, Kamis petang.
Arifin pun tak ketinggalan untuk merayu Mbah Sainah. Namun perempuan lansia itu tetap kukuh bertahan di rumahnya. Tak mau dipindah ke tempat yang lebih aman.
”Mbah Sainah ini sebenarnya punya anak, tapi anaknya sudah mengungsi lebih dulu. Semalam dirayu satu jam, juga tetep nggak mau dipindah,” tambahnya.
Akhirnya, petugas menyerah. Mbah Sainah tetap bertahan di rumahnya. Namun sejumlah petugas tetap mengawasi rumah tersebut. Berjaga-jaga apabila air semakin meninggi.
Arifin kemudian kembali mendatangi Mbah Sainah Kamis pagi. Dia kembali membujuk Mbah Sainah agar mau dipindahkan. Mbah Sainah pun akhirnya luluh.
”Baru tadi pagi pas saya ngantar roti, Mbah Sainah akhirnya mau dipindahkan. Mungkin karena air sudah semakin meninggi, beliau kedinginan. Saya lihat bajunya juga sudah basah,” ungkap pria asli Surabaya tersebut.
Namun Mbah Sainah tak mau dituntun oleh petugas BPBD. Dia hanya ingin dievakuasi oleh Arifin.
”Ya sudah saya gendong beliau. Saya naikkan ke atas perahu. Yang penting bisa cepat dirawat,” ungkapnya.
Arifin menjelaskan, saat ini memang cuaca sudah mulai membaik. Namun, dia sudah menginstruksikan agar semua jajaran penyelamat tetap waspada. Apalagi, malam nanti diprediksi hujan akan kembali mengguyur Trenggalek.
”Semua posko di tiap kecamatan tetap siaga. Semuanya saya minta agar tetap merapat di pos darurat. Nanti malam prediksi hujan tinggi, kami stand by,” ungkap alumnus SMAN 6 Surabaya tersebut.
Dari data yang diperoleh JawaPos.com, banjir menerjang 8 desa di Trenggalek. Kedelapan tersebut tersebar di tiga kecamatan. Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di beberapa wilayah.
Saat ini, warga sudah mulai kembali ke rumah masing-masing. Mereka mulai membersihkan sisa-sisa banjir yang sempat merendam rumah.
”Mereka mengungsi cuma setengah hari saja, sekarang sudah kembali semua. Yang jelas kami semua siap melayani apabila warga sewaktu-waktu kembali mengungsi,” tutupnya. JP
BACA JUGA :
- Besok, Massa PA 212 Kepdung DPRD DKI, Dukung Anies Lepas Saham Bir
- Diiringi Hujan Deras, Teriakan Prabowo Presiden Bergemuruh di Subang
- Caleg PDIP yang Senam Sambil Injak Sajadah Belum Juga Ditindak Bawaslu
- Lieus Sungkharisma Puji Polri Tangkap Robertus Robet
- Bawaslu: Jokowi Cuti Kok, Tapi dalam Hitungan Jam
- Dahnil : Pengangguran Digaji Cuma Tipu Muslihat Buat Dulang Suara
- Prabowo: Ada Pihak yang Suka Janji Saat Pemilu, Ketika Berkuasa Lupa