JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Lima pelaku skimming Anjungan Tunai Mandiri Bank Rakyat Indonesia yang ditangkap Polda Metro Jaya diduga merupakan jaringan internasional.
“Ini jaringan internasional,” ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu saat dikonfirmasi wartawan, Jumat 16 Maret 2018.
Setidaknya ada puluhan bank yang jadi korban mereka. Bukan hanya bank dalam, bank luar negeri pun juga jadi korban mereka. “Dengan jumlah korban 64 bank di dunia. 13 bank lokal dan 51 bang luar negeri,” kata dia.
Namun, lebih lanjut dia menegaskan kalau kasus yang ditanganinya beda dengan kasus uang nasabah BRI yang hilang di kawasan hilangnya uang puluhan nasabah BRI Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Lima pembobol bank ditangkap, setelah polisi melakukan perburuan selama sepekan. Kelima pelaku ditangkap di sejumlah lokasi berbeda di Indonesia.
Kelimanya ditangkap di DE PARK Cluster Kayu Putih Blok AB 6 No.3, Serpong, Tanggerang, Bohemia Vilage 1 No.57, Serpong Tanggerang, Hotel Grand Serpong, Tangerang, dan Hotel De’ Max Lombok tengah, Nusa Tenggara Barat.
Untuk sementara ini, polisi belum mau menjelaskan secara rinci tentang kasus ini hingga ditangkapnya lima pembobol bank itu.
“Besok (Sabtu, 17 Maret 2018) kita rilis ya, untuk lebih jelasnya,” kata dia.
BACA JUGA
Kasus Skimming BRI dan Pemicu Pembobolan Bank Bisa Terjadi
Selamat Datang Era Digital Layanan Perbankan
sk-005/viva.co.id