Madrasah yang Diserang AS Luluskan Siswa Penghafal 30 Juz

KABUL, SUARAKALTIM.com- Serangan udara AS terhadap madrasah di distrik Dasht-e-Archi, utara Kunduz, Afghanistan pada Senin (02/03/2018) menjadi sorotan dunia. Pasalnya, bombardir terjadi saat acara kelulusan para siswa yang dinyatakan selesai menjalankan proses pendidikan.

Menurut Mohammed Abdul Haq, warga setempat mengatakan kepada Al Jazeera, acara tersebut dihadiri oleh banyak warga sipil terlebih keluarga besar para pelajar. “Ada anak-anak semuda 11 atau 12 tahun dalam upacara yang akan diberikan penghargaan dan hadiah untuk menyelesaikan pelajaran agama mereka,” kata Mohammed Abdul Haq, yang menyaksikan serangan itu.

Selain itu, saksi lain menyebutkan bahwa sekolah tersebut memang terletak di kawasan yang dikuasai Taliban. Saat terjadinya serangan, banyak warga setempat yang hadir menyaksikan kelulusan anak-anak yang dinyatakan selesai menamatkan hafalan Al Quran 30 Juz.

“Saya bekerja di ladang. Ketika saya dengar helikopter dan jet mengebom madrasah (sekolah agama) tempat Taliban berkumpul bersama Qaris baru (orang-orang yang menghafal 30 bab Al-Quran) untuk mengakui mereka dengan penghargaan,” Haji Ghulam, yang juga seorang saksi mata.

Haji Ghulam menceritakan, mengetahui anak-anaknya tewas akibat serangan tersebut banyak orang tua korban yang histeris. Tidak ada yang menyangka bahwa hari kelulusan tersebut justru menjadi malapetaka.

Ia membenarkan bahwa Taliban aktif beroperasi di daerah tersebut. Akan tetapi, acara yang terjadi merupakan murni acara kelulusan yang digelar oleh madrasah setempat. “Itu adalah bencana. Darah di mana-mana,” katanya, seraya menambahkan bahwa banyak orang terbunuh.

 
 BACA JUGA

Sejauh ini, Gubernur distrik Dasht-e-Archi, Nasruddin Saadi mengatakan, sekitar 1.000 orang menghadirkan pesta kelulusan tersebut. Di mana, di komplek madrasah tersebut terdapat masjid dan terletak di dekat pemukiman warga sipil.

Menurut data kantor berita lokal Khaama Press News Agency korban tewas mencapai 70 jiwa dan lebih dari 30 orang mengalami luka. Sementara juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui lamannya, Alemarah menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 150 jiwa.

Sedangkan, juru bicara Departemen Pertahanan Afghanistan Brigadir Jenderal Mohammad Radmanish menyatakan bahwa dari jumlah korban yang disebutkan, 20 diantaranya merupakan anggota Taliban. Namun belum ada pernyataan resmi dari Taliban yang mengkofirmasi hal tersebut.

زاهد أختر@AHudhayfah
 

These children in were supposed to be graduating today for memorising the & receive their gifts. Instead they recieved a bomb from an Afghan military helicopter. 80 students/scholars/parents were killed!

This is NOT , it’s !

 

Sumber: Al Jazeera