Masih Mau Pakai Whatsapp? Ini Jenis Data yang akan Dibagi kepada Facebook

Baca juga : Alasan Ramai-Ramai Tinggalkan Whatsapp

 

Suara Kaltim -WhatsApp memberlakukan kebijakan provasi baru. Pada pemberitahuan yang diumumkan belum lama ini, Whatsapp akan berbagi data dengan Facebook.

Whatsapp telah memberikan ultimatum pada dua miliar lebih penggunanya untuk setuju membagikan data pribadi mereka dengan jejaring sosial. Jika tidak, akun Whatsapp pengguna akan dihapus.

Persyaratan tersebut disampaikan melalui peringatan dalam aplikasi yang mengarahkan pengguna untuk menyetujui perubahan besar dalam persyaratan layanan WhatsApp.

Mereka yang tidak menyetujui kebijakan privasi yang diubah selambat-lambatnya 8 Februari tidak akan dapat lagi menggunakan aplikasi tersebut. Untuk catatan, kebijakan ini tidak berlaku di Uni Eropa dan Inggris.

WhatsApp baru saja mengeluarkan aturan baru terkait privasi. Dalam pemberitahuan yang tiba-tiba muncul di layar ini, WhatsApp memaksa pengguna menyetujui aturan barunya. Dalam aturan tersebut, pengguna tidak lagi memiliki pilihan untuk berbagi informasi dengan Facebook, yang tertuang dalam pembaruan aturan privasi pada Juli 2020.

Beberapa data yang dikumpulkan WhatsApp meliputi, nomor telepon pengguna, nomor telepon orang lain yang disimpan di buku alamat, nama profil, gambar profil, pesan status termasuk saat pengguna terakhir online, dan data diagnostik dikumpulkan dari log aplikasi. Di bawah ketentuan baru, Facebook berhak untuk membagikan data yang dikumpulkan dengan keluarga perusahaannya.

“Sebagian bagian dari keluarga perusahaan Facebook, WhatsApp menerima informasi dari, dan berbagi informasi dengan keluarga perusahaan ini,” kebijakan privasi baru menyatakan.

“Kami dapat menggunakan informasi yang kami terima dari mereka dan mereka dapat menggunakan informasi yang kami bagikan dengan mereka, untuk membantu mengoperasikan, menyediakan, meningkatkan, memahami, menyesuaikan, mendukung dan memasaran layanan kami dan penawaran mereka”.

Dalam beberapa kasus, seperti ketika seseorang menggunakan WhatsApp untuk berinteraksi dengan bisnis pihak ketiga, Facebook juga dapat berbagi informasi dengan entitas luar tersebut.

Dilansir dari Arstechnica, pada Jumat (8/1)  tak lama setelah Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga 19 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2014, pengembang Whatsapp membangun enkripsi end-to-end yang canggih ke dalam aplikasi perpesanan.

Langkah tersebut dipandang sebagai kemenangan bagi para pendukung privasi karena menggunakan Signal Protocol, skema enkripsi sumber terbuka yang kode sumbernya telah ditinjau dan diaudit oleh sejulah pakar keamanan independen.

Pada 2016, WhatsApp memberi pengguna kemampuan satu kali untuk tidak menyerahkan data akun ke Facebook. Sekarang kebijakan privasi yang diperbarui mengubah itu. Bulan depan, pengguna tidak lagi memiliki pilihan itu.(rol)