Massa Pendukung Prabowo Nyanyikan Lagu Sindiran Buat Jokowi : “Naik-naik Prabowo Sandi, turun-turun Jokowi,” 

Senin, 18 Maret 2019 | 9:08 am | 379 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Ribuan massa menanti pidato kebangsaan Prabowo Subianto di Cipocok Jaya, Serang, Banten, Sabtu 16 Maret 2019. FOTO AYU CIPTA Tempo

BACA : Prabowo Berpeluang  Depak Jokowi Dari Istana

SERANG, SuaraKaltim.com – Berjam-jam menunggu kedatangan calon presiden mereka, ribuan orang pendukung capres Prabowo Subianto bersemangat bernyanyi lirik lagu-lagu yang telah dipermak.

Para pendukung capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi itu berkumpul di halaman rumah aspirasi Desmon J Mahesa di Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang Banten pada Sabtu, 16 Maret 2019 lalu. 

Untuk mengisi jeda waktu berbagai yel-yel dan lagu-lagu perjuangan seperti ‘Bandung Lautan Api dan Maju Tak Gentar’ dinyanyikan dengan kompak dan membahana.

BACA : Prabowo: Ada Pihak yang Suka Janji Saat Pemilu, Ketika Berkuasa Lupa

Namun ada yang menarik perhatian saat sepenggal lagu gubahan ini dinyanyikan ribuan massa dengan tangan ke atas dan menunjukkan salam dua jari membentuk huruf L.

Liriknya menggoda dan menyindir rival capres 01. “Naik-naik Prabowo Sandi, turun-turun Jokowi,” sepenggal kalimat itu dinyanyikan dengan semangat massa yang disebut-sebut menginginkan perubahan.

Pemandu acara pelawak kondang Dedy Gumelar alias Miing yang saat ini menjadi calon legislatif Partai Amanat Nasional (PAN) semula Miing adalah kader PDIP dari bibir panggung tak henti-henti mengingatkan massa agar bersemangat.

BACA : 

Dengan bahasa Sunda khas Serang, Miing yang mengatakan sebagai warga Pandeglang pun mengabsen pendukung dari delapan penjuru kabupaten/ kota di Provinsi Banten itu.

“Indonesia menang, Banten Jaya. Kita semua mencintai Pak Prabowo Subianto maka kita harus kawal hingga tempat pemungutan suara,” teriak Miing.

Massa pun bergemuruh menyambut ajakan Miing itu bahkan seorang perempuan yang di atas panggung menyebutkan bahwa TPS itu singkatan Tusuk Prabowo- Sandi dan jangan lupa ke TPS pada 17 April 2019.

Sesaat sebelum pidato kebangsaan Prabowo, massa kembali bernyanyi, “naik-naik Prabowo Sandi, turun-turun Jokowi,” hingga kemudian sesaat halaman rumah aspirasi yang dipenuhi lautan manusia itu hening, mereka menyimak pidato Prabowo dengan seksama.

Di sela pidato Prabowo yang berapi-api selama 30 menit massa pun tetap berteriak Prabowo presiden! Prabowo presiden! sambil mengangkat jari L ke udara. Langit saat itu cerah, tampak biru warnanya. Semula terik matahari membakar semangat kemudian menjadi teduh.

Capres nomor 02 Prabowo Subianto saat menyapa warga Banten di Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, Sabtu 16 Maret 2019. TEMPO/Joniansyah

“Insya Allah, jika Allah menghendaki saya akan persembahkan sisa hidup saya untuk mengabdi kepada bangsa kepada rakyat. Dan suatu saat jika Allah memanggil pulang saya akan melihat rakyat dan bangsa saya menjadi makmur,”kata Prabowo lantang.

BACA JUGA : Survei: Mayoritas Publik Tidak Puas Dengan Kinerja Jokowi

Prabowo sendiri merasa kagum dengan pendukungnya di Banten. Melihat antusiasme massa yang bertahan berjam-jam Prabowo mengatakan. “Kalau begini Banten oke, luar biasa,”ujarnya tersenyum.

Prabowo juga terlihat optimis akan kemenangan Indonesia, dia mengatakan sudah berkeliling ke berbagai kabupaten dan provinsi di Indonesia, dan Banten memberikan energi baru, semangat baru dan keberanian baru.

“Sebagaimana saya melihat, merasakan hari ini saya lihat mata kalian saya merasa getaran hati kalian,”kata Prabowo terharu.

BACA : KPK Garap Menteri Jokowi Soal Suap Dana Hibah KONI

Usai pidato seperti saat kedatangannya, Prabowo pun pulang menunggang mobil dengan melongokan separuh badannya ke atas kap yang menjadi ciri khasnya. Berdiri tegak dengan kedua tangan terentang dengan salam dua jari.

Prabowo terlihat tak sungkan bersalaman dengan pendukungnya dengan membungkuk badan, sepanjang perjalanan keluar lokasi acara ‘Prabowo Sapa Warga Banten’, pria yang selalu mengenakan safari krem dan berpeci hitam itu melambaikan tangan tersenyum penuh kemenangan. (TEMPO)

BACA JUGA :

 

Related Post