Jakarta, SUARAKALTIM.COM – Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas memastikan bahwa hutan lindung di Kalimantan Timur tidak akan terganggu dengan rencana pemindahan ibu kota ke provinsi tersebut.
“Kalau lokasi, 180 ribu hektare adalah keseluruhan, kawasan induk seluas 40 ribu hektare dan pada masa depan diperluas sampai 180 ribu ha. Separuhnya adalah ruang terbuka hijau, termasuk hutan lindung. Hutan lindung tidak akan diganggu dan sebagian Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara bahkan ada hutan konservasi Bukit Soeharto,” kata Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Bambang PS Brodjonegoro, di Istana Negara Jakarta, Senin.
“Di sana (Bukit Soeharto) ada pemakaian tidak untuk keperluan hutan, termasuk perkebunan. Hutan lindung di Kaltim tidak akan diganggu,” tambah Bambang.
Tujuan pemindahan ibu kota tersebut, menurut Bambang adalah untuk meminimalkan kesenjangan perekonomian antara wilayah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa.
TONTON VIDEO VIRAL : VIDEO VIRAL : Injak Kepala Ibu Kandungnya, Pemuda Surabaya Bersujud Minta Maaf
TONTON VIDEO VIRAL :Video Viral, Modal Rp 10 Ribu Seorang Pria Nikahi Dua Wanita Sekaligus: Saya Tidak Sampai Hati Melihat Ada yang Terluka
TONTON VIDEO VIRAL : Video Viral, Ibu Guru di Sulbar Tangkap Ular Piton dengan Tangan Kosong
TONTON VIDEO VIRAL :Video Viral Mobil Xenia Masuk Kuburan, Pengemudinya Linglung dan Tidur Di Kuburan, Dikira Sudah Sampai Rumah
Artinya pabrik berbasis SDA pun tidak lagi di Jawa, namun di tempat masing-masing misalnya pabrik turunan kelapa sawit di Sumatera, turunan bauksit di Kalimantan dan turunan nikel di Sulawesi.
“Kedua, membangun ibu kota baru adalah upaya kita, dari sekian banyak pusat, hanya pusat pemerintahan yang bisa dipindahkan. Tidak bisa pusat bisnis. Pemerintahan itu bagian dari jasa yang akan berdampak pada wilayah sekelilingnya. Dampak yang menurut saya akan memperlambat makin besarnya kesenjangan,” tambah Bambang.
Selain itu, pemerintah juga masih akan mengembangkan 10 kawasan metropolitan di Indonesia dengan pembagian 4 kawasan di Jawa dan 6 luar Jawa: yaitu Medan, Palembang, Banjarmasin, Denpasar dan Manado.
“Hal ini akan perkuat pembangunan di luar Jawa apakah KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), KI (Kawasan Industri) atau KSP (kawasan pariwisata). Selain mendatangkan turis, kami ingin kawasan pariwisata jadi pionir perkembangan ekonomi daerah,” ungkap Bambang.
Desca Lidya Natalia/Edy Sujatmiko/ © ANTARA
Baca Juga :
Diedit Netizen, Ini Penampakan Masa Kecil Lucinta Luna dan Artis Lainnya
Payudara Artis Ini Sempat Menyembul Terlihat, Gara-gara Baju Melorot