SAMARINDA. Melalui kebijakan Walikota Samarinda Syaharie Jaang yang dimulai tahun 2019, kembali tahun ini Pemkot Samarinda akan mengirim 40 ustadz/ustadzah untuk menimba pendidikan pesantren di kota Tarim, Hadramaut Yaman.
“Dalam syair lagu Indonesia Raya terdapat syair bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya. Artinya dalam menbangun tidak hanya fisik saja. Ada jalan rusak kita perbaiki, air belum mengalir kita bangun Instalasi Pengolahan Air dan jaringan perpipaannya, serta sarana dan prasarana lainnya. Ini saja belum cukup. Oleh itu, saya putuskan untuk program belajar ke Hadramaut ini,” ucap Syaharie Jaang dalam sambutannya pada penyerahan secara simbolis biaya pendidikan kader ulama Kota Samarinda ke Hadramaut Yaman, di Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Senin (15/02).
Jaang menceritakan selama ini memberikan bantuan pendidikan pesantren secara insidentil. “Kadang ketemu orang tua minta bantuan anaknya di Solo, ada juga yang di Gontor dan lainnya. Kita bantu, tapi insidentil sifatnya. Hingga akhirnya kita buat program kader ulama dengan mengirim ke Hadramaut,” beber Jaang.
Jaang menceritakan mengapa memilih kota Tarim bukan di Madinah atau lainnya, karena di kota Tarim ini dikenal dengan Kota Seribu Wali.
“Kita benar-benar ingin mencetak dan menyiapkan kader ulama yang nantinya meneruskan pembinaan agama dan dakwah di Kota Samarinda. Saya berharap program ini akan terus dilanjutkan oleh Pak Andi Harun dan Pak Rusmadi. Nanti saya akan bertemu beliau agar tetap lanjut,” imbuh Jaang lagi.
Jaang mengatakan di tahun 2019 sebanyak 10 orang diberangkatkan setelah mengikuti seleksi. Kemudian di tahun 2020 walaupun sudah dianggarkan untuk 20 orang tapi tidak jadi karena pandemi Covid-19.
“Akhirnya tahun ini saya minta untuk di double. Jadi, tahun ini 40 orang kita kirim. Saya juga minta agar ada wanita yang dikirim. Alhamdulillah tahun ini dari 40 itu terdiri 28 putra dan 12 putri,” ungkap Jaang.
Diharapkan Jaang melalui program ini Kota Samarinda penuh barokah karena dikawal dengan ulama-ulama yang terus dikaderisasi. Sebelumnya ketua Panitia Seleksi Program Kader Ulama, Abdul Jami mengatakan 40 peserta akan diberangkatkan sekitar tanggal 20 Maret 2021.
“Mereka ini sebelumnya mengikuti seleksi pada November tahun lalu. Dari 119 peserta diseleksi menjadi 49 hingga akhirnya sampai 40 orang,” terang Jami yang juga Kepala Bagian Kesra Setkot Samarinda.
Ia menyebutkan biaya pendidikan untuk masing-masing peserta Rp 75 juta selama 1 tahun.
“Alhamdulillah yang program tahun 2019 dari 10 orang peserta sebanyak 3 orang terus melanjutkan. Pak Wali juga memberikan bantuan simultan bagi yang melanjutkan,” tutup Jami.
Editor : Adella Azizah Maharani
sumber : diskominfo Samarinda