Pilkada Jateng, Sudirman Said Janjikan Program Pensiun Petani

 
 
Sudirman Said saat pencalonan dirinya sebagai cagub Jawa Tengah (Jateng) 2018 yang dideklarasikan oleh Ketum Gerindra Prabowo Subianto di Jakarta, 13 Desember 2017. TEMPO/Subekti.
 

SEMARANG, SUARAKALTIM.com – Calon Gubernur  (Cagub) Jawa Tengah Sudirman Said dan pasangannya Ida Fauziyah memaparkan konsep pensiun untuk petani dan nelayan dalam kampanye Pilkada 2018.

“Kami punya 22 janji kerja, mulai dari investasi hingga pembangunan di sektor wisata. Kami akan merevisi total konsep Kartu Tani agar masyarakat petani tidak trauma lagi, sehingga akan dilakukan program petani mandiri,” ungkap Sudirman dalam peluncuran program kerja Sudirman-Ida di Semarang, Kamis, 22 Februari 2018.

 
Pilkada 2018, Sudirman Said Janjikan Program Pensiun Petani

Pasangan calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo-Taj Yasin (nomor urut satu) dan Sudirman Said-Ida Fauziah (nomor urut dua) di Semarang, Jawa Tengah, 13 Februari 2018. ANTARA/R. Rekotomo

 

 

Sudirman menilai bantuan sosial untuk petani dan nelayan diperlukan, terlebih saat mereka sudah tak lagi bekerja, atau sedang berhenti bekerja di masa-masa tertentu. Konsep tersebut akan dilaksanakan dengan sistem menabung, atau memberikan bantuan yang tak seberapa bagi nelayan dan petani.

“Memang tidak seberapa. Namun bagaimana pemerintah hadir untuk mereka. Angka kemiskinan di Jateng ini masih di kisaran 13 persen, sehingga perlu penanganan,” ujar Sudirman.

Hal serupa dikemukakan Ida, yang akan menggerakkan program Setara, yakni sejuta warga berwirausaha. Ia menganggap kemiskinan di Jateng masih tinggi, dan penyumbang terbanyak adalah perempuan.

“Jateng ini menjadi lumbungnya Tenaga Kerja Wanita. Riilnya, mereka diberikan modal dengan menghubungkan pada sektor permodalan dan keuangan di daerah,” ujar Ida yang juga merupakan mantan Ketua Fayatat NU Pusat itu.

Sementara, calon inkumben Ganjar Pranowo dalam kampanyenya di Demak menengok korban bencana banjir di Desa Sayung Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Sambir berkeliling di wilayah bencana banjir, Ganjar menyempatkan menghubungi pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana dan menyampaikan aspirasi warga. Warga saat itu mengadukan kepada Ganjar mengenai usulan pengadaan pompa air dengan harga Rp 450 juta per unit.

“Banjir di sini rutin terjadi, sehingga pompa air yang diinginkan warga sangat realistis,” kata Ganjar.

sk-001/ tempo.co.id