Pinalti Hantu Ronaldo Ke Gawang PSG

Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Paris Saint-Germain dari titik penalti pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu, Rabu (14/2/2018) waktu setempat.(GABRIEL BOUYS/AFP)

 

SUARAKALTIM.com – Penalti hantu. Ungkapan tersebut melekat pada diri megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, atas golnya ke gawang Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2017-2018.

Cristiano Ronaldo menjadi bintang utama di balik kemenangan 3-1 Real Madrid atas PSG di Santiago Bernabeu, Rabu (14/2/2018).

Penyerang berusia 33 tahun itu menyumbang sepasang gol yang ditorehkan pada menit ke-45 dan 83′.

Torehan pertama Cristiano Ronaldo terjadi melalui titik putih.

Anehnya, hanya sepersekian detik sebelum sang superstar melayangkan kaki kanan untuk melepaskan tendangan, bola tampak sedikit membal.

Sejumlah media pun menyebutnya “penalti hantu” karena seperti dibantu kekuatan supernatural.

Eks bek Manchester United, Rio Ferdinand, mengaku sering melihat CR7 mempraktikkan cara eksekusi serupa dalam sesi latihan. Keduanya pernah sama-sama merumput di Old Trafford.

“Dia biasa melakukan itu dalam latihan,” tutur bekas pilar timnas Inggris itu seperti dikutip BolaSport.com dari AS.

Sejatinya, tak ada satu pun kekuatan supernatural yang membantu kesuksesan penalti Ronaldo. Semua murni karena teknik.

Dailymail menguak teknik penalti hantu kapten timnas Portugal itu.

Menurut media asal Inggris tersebut, intinya ada di kaki kiri Ronaldo. Ia menjadikan kaki ini sebagai tumpuan sebelum menendang.

Entakan keras kaki kiri CR7 membuat rumput yang terletak di bawah bola bergerak terdorong sehingga menyebabkan si kulit bulat melambung.

Ketika bola sudah sedikit berada di atas tanah, Ronaldo langsung menyepaknya ke pojok gawang.

Beberapa kalangan sempat menilai eksekusi Ronaldo ilegal karena si pemain dianggap melakukan dua sentuhan.

Faktanya, Ronaldo tidak melanggar aturan pertandingan karena ia tak melakukan kontak terhadap bola sebelum melepaskan sepakan. sk-012/kompas.com