Walikota Samarinda H Syaharie Jaang bersama pengawas PDAM Abdullah dan direksi PDAM Tirta Kencana Samarinda. Pembayaran Tagihan PDAM di Samarinda digratiskan selama 2 bulan untuk pelanggan rumah tangga (D1) dan sosial seperti tempat ibadah dll, sayangnya di wilayah di samarinda airnya mati total, jadi : “gratis angin aja cuy ai?”. foto ist/dok diskominfo Samarinda.
Samarinda, Suara Kaltim Online – Sungguh “pintar” Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Samarinda. Sejak Walikota Samarinda H Syaharie Jaang mengumumkan gratis untuk pelanggan pemakaian di bawah 10 kubik dan gratis untuk rumah ibadah 2 bulan, awal April (Jumat (3/4), maka sejak itulah hingga hari ini (Senin, 13/04) air PDAM tidak mengalir sama sekali atau “mati total” (matot).
Kabarnya, ada beberapa wilayah lainnya, yang juga air PDAM tidak mengalir sama sekali.
”Selama ini kan, sejak puluhan tahun yang lalu, air PDAM ini tidak pernah mengalir siang hari. Kecuali malam atau tengah malam, jalan beberapa jam. Hari ini sejak diumumkan gratis untuk untuk pemakaian 10 kubik, maka sejak itulah air di lingkungan perumahan kami (Jl Sentosa Dalam), tidak mengalir sama sekali,” ujar Adella Azizah warga perumahan Sentosa Dalam, Senin (13/4).
BACA JUGA : Walikota Syaharie Jaang Minta PDAM Usahakan Air Lancar dan Bersih
Ditambahkan Desinta Syarifah, saat ini untuk mencukupi kebutuhan air, warga perumahan membeli air. ” Kami membeli air dari PDAM Rp 150 ribu, itu pun hari menunggu satu minggu, ” ujar Desinta.
Di tengah wabah penyebaran virus Corona ini, sambung Desinta, air bersih sangat diperlukan, teruatama untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk mencuci tangan.
Warga lainnya, Dinda Az-zahra menambahkan, seharusnya Pemkot Samarinda membantu meringankan beban warga yang kesulitan air bersih. ”Bantuan air PDAM gratis di daerah-daerah yang air PDAM tidak mengalir harusnya diberikan gratis atau paling tidak ada potongan harga,” saran Dinda.
Menurut Dinda, memang ada akun PDAM Tirta Kencana di facebook. Cuma kadang ditanya saja, di mana lokasinya, seakana-akan diperhatikan, namun ditunggu-tunggu tidak ada tindak lanjutnya. ”Tidak ada seorang pun petugas yang datang. Padahal permasalahan air di wilayah ini sudah bertahun-tahun. Kalau tengah malam baru air mengalir satu dua jam,” kata Dinda.
Media ini mencoba mendatangi ke kantor PDAM Tirta Kencana Samarinda, namun pihak direksi dan pengawas PDAM tidak berhasil dijumpai. mencoba menghubungi akun PDAM Tirta Kencana belum ada jawaban.
Dilansir dari media Kaltim Ampunku (www.kaltimampunku.com) : Imbas Covid-19, Walikota Samarinda Gratiskan Tagihan PDAM Untuk Pemakaian April dan Mei, Bulan Maret Masih Bayar. Terkait dengan wabah corona atau covid-19, untuk meringankan beban warga dan rumah ibadah dalam pembayaran tagihan air bersih PDAM Samarinda Walikota Samarinda Syaharie Jaang mengeluarkan kebijakan penggratisan selama dua bulan, untuk pemakaian tagihan bulan April dan Mei. Sayangnya untuk pemakaian bulan Maret tidak digratiskan.
“Kita gratiskan selama dua bulan bagi pelanggan kelompok rumah tangga D1 dan kelompok sosial untuk pemakaian April dan Mei. Jadi saat bulan puasa tidak perlu bayar,” ucap Jaang didampingi ketua Dewan Pengawas PDAM Samarinda Aji Syarif Hidayatullah di rumah jabatan walikota, Jumat (3/4).
Namun dijelaskan Jaang khusus pelanggan Rumah Tangga D1 tersebut digratiskan untuk pemakaian 10 kubik pertama. “Kalau pemakaian 12 kubik, dia hanya membayar dua kubik aja,” terang Jaang.
Khusus pelanggan kelompok sosial seperti rumah ibadah baik masjid, Langgar, Gereja, Vihara, dan Pura serta rumah ibadah lainnya digratiskan selama dua bulan.
“Khusus kelompok sosial tagihannya digratiskan selama dua bulan, pemakaian di April dan pemakaian Mei,” ucap Jaang.
Adapun jumlah pelanggan kategori rumah tangga D1 sebanyak 40.919 SR dan kategori pelanggan kelompok sosial 1.169 SR.
Aji/foto koleksi Diskominfo Samarinda
Editor : Sulthan Abiyyurizky