Polisi Bantah Terlibat dalam Grup WhatsApp Anak STM

Kamis, 3 Oktober 2019 | 10:55 am | 308 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Ilustrasi logo aplikasi pesan WhatsApp. [Shutterstock]

Sejumlah pihak menuding polisi sebagai biang di balik grup WhatsApp anak STM, setelah sejumlah nomor di dalam grup tersebut diduga milik anggota polisi.

SUARAKALTIM.COMSempat ramai dugaan adanya nomor aparat kepolisian yang tergabung dalam grup WhatsApp anak STM. Namun dengan tegas Polri membantah keterlibatan dalam grup tersebut.

Kasubdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Rickynaldo Chairul membantah adanya keterlibatan polisi dalam grup WhatsApp anak STM yang sempat viral di media sosial.

Baca Juga : Viral Video Anak STM Ikut Demo Mahasiswa, #STMMelawan Hingga Malam

Kami ingin tegaskan bahwa isu yang beredar di media sosial maupun di kalangan netizen bahwa polisi selaku kreator WA grup tersebut adalah tidak benar,” kata Kombes Rickynaldo saat dihubungi, Rabu (2/10/2019).

Sebelumnya sejumlah pihak menuding polisi sebagai biang di balik grup WhatsApp anak STM, setelah sejumlah nomor di dalam grup tersebut diduga milik anggota polisi.

Tuduhan ini membuat heboh netizen di media sosial yang menduga adanya keterlibatan anggota polisi. Namun telah dibantah keras oleh kepolisian.

Siber Bareskrim sendiri telah menyelidiki dan menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam kasus Grup WhatsApp anak STM.

Dari tujuh orang itu, satu diantaranya berperan sebagai pembuat grup. Sementara enam orang lainnya berperan sebagai anggota maupun admin grup.

Mereka berinisial RO (pembuat grup); MPS (17) pelajar, admin grup WA STM-SMK Senusantara; WR (17) pelajar, admin grup WA SMK STM Sejabodetabek; DH (17) admin grup Jabodetabek Demokrasi; MAM (29) pedagang, admin grup WA STM Sejabodetabek; KS (17) pelajar, admin grup SMK STM Sejabodetabek; dan DI (32) wiraswasta, admin grup SMK STM Sejabodetabek.

Dari hasil investigasi siber, penyidik menemukan terdapat 14 grup WhatsApp anak STM – SMK. 

 

 

Agung Pratnyawan/Liberty Jemadu/hitekno.com