Juga Imam Nabawi mengutip perkataan Abu Zar dan abu Hurairah Radiallahuanhu, artinya : “Satu bab dari ilmu yang kamu pelajari lebih disenangi dari seribu rakaat salat sunat, satu bab ilmu kita ajarkan (diamalkan orang atau tidak) lebih kami senangi dari seratus rakaat salat sunat”.
Kemudian Abu Zar dan abu Hurairah berkata : Rasulullah pernah bersabda : Apabila datang kematian atas orang belajar, maka dia mati syahid” (Maj’muu’ 1 : 43).
Wali Katum selama berkhalwat dan uzlah melakukan riyadhah, yaitu latihan melawan hawa nafsu. Dalam pengertian lain, riyadhah berarti melawan kemauan hawa nafsu duniawi. Seperti yang dilakukan Wali Katum, sedikit makan. Terkadang Wali Katum meminta beras kepada tetangga atau keluarga hanya dengan satu takaran kecil (lebih kurang satu genggam beras). Ketika diberi lebih, Wali Katum tidak mau menerima pemberian tersebut. Riyadhah lainnya, sedikit bicara, sedikit tidur, sedikit bergaul, sederhana pakaian dan tempat tinggal.
Dalam kehidupannya, bila dilihat riyadhah Wali Katum ada beberapa macam yang dapat dicermati. Wali Katum sedikit makan dan tidak banyak macam lauknya. Wali Katum makan sedikit sekali. Wali Katum tidak mau berlebihan. Bila makan, hanya sekedarnya saja dan tidak memikirkan untuk esok hari. Karena Wali Katum pekerjaannya hanya beribadah kepada Allah Ta’ala saja. Beliau tidak melakukan pekerjaan lain.
Sabda Rasullullah Shallallahu ‘ailaihi wassalam, yang artinya : Tidak penuh perut anak Adam wadah Kejahatan. Cukup terhadap anak Adam beberapa genggam kecil yang bisa menegakkan tulang sulbinya. Kalau mesti makan cukup perutnya diisi dengan sepertiga makanan, sepertiganya dengan minuman, sepertiganya dikosongkan untuk udara pernafasan”.
Wali Katum adalah sosok yang sedikit bicara. Ucapannya yang terpancar dari mulut adalah kata-kata nasehat agama. beliau acuh bahkan tertidur bila diajak bicara urusan dunia. Wali Katum juga adalah sosok yang sangat ramah.
Sabda Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wasalam, yang artinya : Barang Siapa beriman kepada Allah dan Hari Kiamat, hendaklah berkata yang baik atau diam”. (H.R Bukhari).
Sedikit tidur dan sedikit melibatkan diri dengan pergaulan umum.
Editor : Akhmad Zailani
Foto makam Wali Katum/ist