Rumah Wali Katum Atapnya Sudah Bolong-bolong, Tapi Saat Hujan Lebat, Berteduh dalam rumahnya Tak kehujanan

Wali Katum adalah sosok yang sedikit bicara. Ucapannya yang terpancar dari mulut adalah kata-kata nasehat agama.

 

WALI Katum sangat sederhana dalam berpakaian dan tempat tinggal, pada masa beliau masih belum mashur kewaliannya. Beliau hidup dalam sangat kekurangan. Baju yang sering beliau pakai, kaos putih 555, yang biasa dipakai untuk kaos dalam (baju lapisan). Wali Katum juga sering memakai sarung, yang juga itu itu terus setiap harinya. Kain sarung yang mudah dikenali dan dipotong sebagian kecil ujung itu lah, yang mengingatkan sepasang suami istri dari Kapuh Hulu Sungai Selatan mengaku bertemu dengan Wali Katum di Mekkah.

Sejak masih muda hingga berubah tangga dengan istrinya Saimah Mansur, Wali Katum sudah gemar akan ilmu agama.

Para ulama menyatakan bahwa syarat seorang wali itu adalah alim orangnya, karena dikatakan matazallah min wali jahil wala ta … al amah. Artinya Allah Ta ala, menjadikan seorang wali dari orang jahil dan jikalau Allah menjadikan si orang jahil itu wali, Allah akan ajari dulu ia ilmu. Itu syaratnyauntuk jadi wali.

Tanda tanda kewalian sudah nampak saat beliau berkumpul dengan istri dan anak-anak beliau. Ketika beliau sangat asik mempelajari ilmu pengetahuan agama, khususnya hakekat. Beliau pada anggota tubuhnya tunduk pada syariat, sembayang, puasa, beribadah, menjauhi yang haram-haram, melaksanakan yang diperintah Allah, menjauhi apa-apa yang dilarang Allah, berdzikir, bershalawat, amar ma’ruf nahi mungkar, karena seorang wali itu zahirnya tunduk pada syariat. Artinya, orang yang suka melakukan perbuatan maksiat, melanggar syariat, itu tidak akan masuk dalam golongan wali Allah subhanahu wata’ala.