www.suarakaltim.com – Iwan Adranacus, pengemudi Mercy yang sengaja menabrak pengendara motor Eko Prasetio hingga tewas di Solo, Jawa Tengah kini telah ditahan di Mapolresta Surakarta. Pria 40 tahun itu dijerat dengan pasal pembunuhan.
Penanganan kasus Iwan Adranacus sampai menyedot perhatian warga Solo. Selain karena viral di media sosial, muncul dugaan ketidaktransparanan polisi dalam mengusut kasus tersebut lantaran Iwan Adranacus adalah pengusaha ternama di Kota Solo.
Banyak saksi yang melihat kejadian.
www.suarakaltim.com-Penulusuran Kriminologi.id, Iwan Adranacus bukan sosok pengusaha biasa. Ia adalah salah satu pengusaha terkemuka di kota yang pernah menjadi domisili Presiden Joko Widodo.
Pria berkulit bersih dan berkacamata itu menduduki posisi Presiden Direktur PT Indraco Warna Dunia, sebuah perusahaan cat terkemuka yang berbasis di Jalan Raya Solo-Sragen, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah.
Perusahaan yang pada Desember 2017 lalu merayakan hari jadinya yang ke-12 itu memproduksi berbagai macam cat dan menjadi salah satu pemain penting di industri cat nasional.
Kasus yang menjerat Iwan terjadi pada Rabu, 22 Agustus 2018. Iwan yang mengendarai mobil Mercedez Benz dengan sengaja menabrak korban korban yang saat itu sedang mengendarai sepeda motor Honda Beat dari arah belakang.
Akibat tindakan Iwan itu, korban tewas seketika. Kejadian itu pun disaksikan beberapa orang yang ada di lokasi yang kemudian melaporkan kepada pihak kepolisian.
Iwan ditangkap tak lama setelah kejadian di tempat yang tak jauh dari lokasi.
Kasus Iwan tak hanya menarik perhatian warga Solo, namun sampai membuat Kabareskrim Polri Irjen Pol Arief Sulistyanto turun tangan.
Kabareskrim secara khusus memberikan arahan kepada penyidik yang menangani kasus Iwan agar bekerja secara transparan dan profesional.
Selain itu Polda Jateng juga mewanti-wanti agar kasus ini tak ditarik ke persoalan SARA terkait latar belakang Iwan.
“Masyarakat Solo agar tidak mudah terpancing isu-isu SARA yang berkembang di lingkungan masyarakat,” kata Wakapolda Jateng Brigjenn Pol Ahmad Lutfi.
sk-007/kriminologi.id/foto ist