Taliban Berjanji Balas Serangan terhadap Sekolah Al-Quran di Kunduz

KUNDUZ, SUARAKALTIM.com – Gerakan Taliban Afghanistan, Kamis (05/04), berjanji membalas serangan udara pemerintah Afghanistan yang menargetkan Sekolah Al-Quran di wilayah yang dikontrol Taliban di Kunduz, Senin lalu. Serangan itu telah menewaskan puluhan penghafal Al-Quran.

PBB sendiri mengatakan pada Selasa sedang menyelidiki laporan memprihatinkan yang menyebutkan banyaknya korban sipil akibat serangan udara tentara pemerintah pada Senin itu.

Saksi mata dan sumber keamanan mengatakan bahwa serangan itu terjadi saat sejumlah komandan senior Taliban menghadiri wisuda siswa di Sekolah Al-Quran di kota Dashti Arshi, yang dikontrol Taliban di provinsi Kunduz.

Sementara itu, pemerintah mengklaim serangan itu menargetkan pusat pelatihan militer Taliban yang dikenal dengan Unit Merah atau pasukan khusus. Klaim itu terbantahkan dengan kesaksian banyak saksi mata yang menegaskan bahwa target serangan adalah Sekolah Al-Quran di kota Dashti Arshi saat acara wisuda siswanya.

Sumber keamanan setempat mengatakan sedikitnya 59 orang tewas akibat serangan itu, di antaranya komandan Taliban. Di saat yang sama, Dinas Kesehatan Kunduz mengatakan sebanyak 57 korban luka-luka dirawat di sebuah rumah sakit yang berjarak 50 kilometer dari lokasi kejadian.

Seorang saksi bernama Abdullah (40) yang tinggal di dekat kompleks sekolah dan ikut hadir dalam acara wisuda mewakili pemerintah setempat mengatakan bahwa dia menyaksikan sendiri serangan udara itu. Dia menjelaskan, saat ini insiden terjadi kami akan menutup acara wisuda sekitar pukul 1 siang (waktu setempat). Pesawat tempur Afghanistan tiba-tiba membom anak-anak yang tidak bersalah.

 
 

“Semua orang ketakutan. Anak-anak dan orang tua juga terluka dalam pemboman itu,” pungkasnya.

Taliban mengutuk keras dalam sebuah pernyataannya yang dikeluarkan Rabu. Tidak hanya itu, gerakan tersebut juga mengancam membalas pihak-pihak yang terlibat dengan serangan tak terduga, seperti yang kerap diluncurkan Taliban.

sk-001/sumber: aawsat.com/foto: Para pejuang Taliban di Kunduz/ilustrasi