Viral, Nama Gadis Gunung Kidul Ini Unik ; Diikat Tali Rafia

Rabu, 8 Juli 2020 | 10:35 am | 169 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
 
 
Nama Unik Dita Leni Ravia dalam E KTP. Potongan Foto E KTP dari Instagram ceritagunungkidu

Sosok Dita Leni Ravia menjadi pusat perhatian belakangan ini di media sosial.

Perempuan asal Gunungkidul tersebut viral lantaran mempunyai nama yang tak biasa dari kebanyakan orang. 

Dalam bahasa Jawa, Dita Leni Ravia memiliki makna diikat tali rafia sehingga banyak yang menilainya cukup ‘nyeleneh’. Kendati begitu, nama tersebut rupanya syarat makna mendalam. 

Suarakaltim.com– Nama seorang pelajar warga Dusun Widoro, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta, menjadi viral di media sosial.

Nama Dita Leni Ravia atau dalam bahasa Indonesia berarti diikat menggunakan tali rafia (tali plastik) menjadi buah bibir kalangan warganet.

“Nama saya memang Dita Leni Ravia,” kata Leni panggilan akrabnya saat dihubungi melalui pesan singkat Selasa (7/7/2020) malam.

Dia mengaku lahir 5 November 2002. Nama itu diperoleh dari ibunya, dan viral di media sosial kemarin yang dimulai akun twitter @jawafess dan diunggah ulang di akun instagram @lambe_turah.

Lalu diteruskan akun media sosial lokal instagram @ceritagunungkidul. Leni mengaku diberitahu temannya terkait postingan beberapa akun media sosial.

Orang tua Dita Leni Ravia yakni Suro (47) dan Umy (29) menuturkan mereka sengaja memberikan nama itu kepada sang putri.  Sejak mengandung, Umy bertekad memberikan nama Dita jika anak pertama yang dilahirkannya berjenis kelamin perempuan. “Nah saat itu benar-benar lahir perempuan. Dan saya tidak tahu namanya seterusnya apa,” ujarnya, Selasa (7/7/2020).. 

Sementara itu, sang suami kemudian memberikan ide untuk menambahkan nama putri mereka dengan Ditaleni (Diikat –red) dan Ravia (tali plastik warna-warni –red), semata-semata supaya lebih lengkap dan unik. 

Tak sekadar unik, warga Padukuhan Widoro RT 004/RW 007 Kelurahan Kanigoro Kepanewonan Saptosari tersebut juga mengungkapkan makna di balik nama Dita Leni Ravia. 

Umy mengaku sebenarnya nama tersebut juga memiliki makna karena anak sulungnya tersebut lahir perempuan maka harus diikat agar tidak pergi ke mana-mana. 

Tujuannya tidak lain agar anaknya lebih patuh kepada agama dan kedua orang tuanya. Ia pun bercerita banyak tetangganya yang sempat heran dengan nama sang anak. Bahkan Kepala Dukuh setempat sempat menanyakan keseriusan pemberian nama Dita Leni Ravia lantaran dinilai berpotensi di-bully. 

Meski begitu, pasangan Suro dan Umy sepakat tetap menggunakan nama Dita Leni Ravia kepada anaknya.  “Semuanya mendukung, keluarga ataupun mbahe ndak apa-apa,” ujar Umy.

Meski namanya kerap menjadi pusat perhatian, Dita Leni Ravia  malah mendapat berkat.  Setelah namanya viral di media sosial, pelajar kelas 12 SMKN 1 Saptosari tersebut mengaku kini followersnya meningkat drastis, khususnya dalam dua hari terakhir. 

“Sebelumnya followers saya cuma 1.000. Sekarang menjadi 5.000 orang dan aktif berinteraksi,” ucap Dita. 

Ia pun mengaku bangga dengan nama yang telah diberikan oleh kedua orang tuanya dan tidak pernah sedikitpun terbesit pikiran untuk mengganti namanya tersebut.

Siswi kelas XII SMKN 1 Saptosari jurusan Otomotif ini mengaku tidak malu terkait nama unik yang disandangnya itu.

Bahkan kejadian unik dialami sejak bangku sekolah dasar, dan terakhir saat menjalani perawatan di RSUD Wonosari, dan perawatnya sempat heran.

“(Perawat) sampai setengah jam itu di dalam ruangan hanya tanya tentang nama saya. Terus dokternya juga bilang ‘kok namanya aneh sih’, pada ketawa gitu. Tapi saya kan sudah biasa kayak gitu, jadi tidak dimasuki hati,” kata Leni.

Anak pasangan Suro dan Emy itu mengaku tidak mengetahui pasti alasan orangtuanya memberikan nama unik.

Adiknya yang usia 7 tahun pun namanya unik yakni Dava Peksi ELang Saputra.

Menurutnya, nama tersebut diberikan karena ayahnya menyukai burung. Peksi dalam bahasa Jawa berarti burung.

Leni setiap hari di sela kesibukannya bersekolah membantu orang tuanya berjualan lotek dan jus. Hal itu tak mengganggunya meski tugas sekolah menumpuk.

“Iya mas jualan lotek. saya sendiri jualan pop ice dan pisang coklat,” Ucap Leni.

Kepada wartawan Ibunda Leni, Emy mengaku awalnya anak pertama itu diberi nama Dita, dan ditambah Leni Ravia karena spontanitasnya dan suami.

“Kepanjangannya masih mikir-mikir, terus punya inspirasi itu saya dan bapaknya apa ya, Dita..Dita, ditaleni apa? Terus biar unik saja saya kasih nama Dita Leni Ravia itu,” ucapnya Emy.

Menurut dia, Dita Leni Ravia ini berasal dari keseharian dirinya yang sering melihat ravia.

Kata ‘ditaleni’ berarti diikat agar tidak kemana-mana, dan dekat dengan orang tuanya.

“Sehari-hari hanya lihatnya ini aja terus punya inisiatif itu tadi, ravia, gitu. Niatnya biar diingat sama orang, biar unik gitu, eh tidak tahunya sekarang nama anak saya malah jadi viral,” sebut Emy.

Leni lahir secara normal dan berjalan seperti kelahiran seperti biasanya. Anak pertamanya lahir dengan berat badan 3,5 kilogram.

Leni yang sudah terlanjur viral di media sosial diharapkan agar kelakuan baik.

“Dengan terkenal nama anak saya semoga jadi berkah bagi keluarga, biar banyak orang yang kenal dan mengenal yang baik-baik,” ucap Emy

Emy pun mengakui anak keduanya yang bernama Dava Peksi Elang Saputra. Nama itu diberikan karena suaminya sangat menyukai burung.

“Bapaknya penggemar burung dan dinamai itu biar sayang sama burung yang anaknya itu, tidak hanya sayang sama burung yang dipelihara saja,” kata Emy.