BACA JUGA :
Waduh, Polisi Sidrap Sudah Rilis Sabu 7 Kg, Eh Ternyata Batu Tawas, Informasi dari Polisi Nunukan
TERIAKAN histeris seorang perempuan seketika mengalihkan perhatian warga di Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta, Selasa, 12 Maret 2019, siang. Warga dikejutkan aksi seorang lelaki yang menaiki menara pemancar sinyal sambil menggendong anak balita.
“Turun! Turun! Turun!,” teriak warga kepada lelaki tersebut. Namun, lelaki berinisial IS (35) itu malah duduk terdiam di menara setinggi puluhan meter itu. Warga khawatir, mereka berdua akan melompat dari menara tersebut.
Warga pun segera melapor ke aparat penegak hukum dan pemerintahan setempat, setelah sempat berupaya membujuk lelaki tersebut untuk turun. Tak lama, petugas gabungan dari kepolisian, tentara, dan pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Kabar mengenai peristiwa tersebut ternyata sampai juga ke telinga Wakil Bupati Purwakarta, Aming. Ia pun mendatangi lokasi kejadian setelah menghadiri pesta pernikahan warga yang letaknya kebetulan berada tak jauh dari sana.
Aming sempat berusaha membujuknya untuk turun dari bawah menara, namun gagal. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menaiki menara dan berbicara lebih akrab dengan lelaki tersebut, bersama sejumlah personel lainnya dengan berperalatan lengkap.
Tak lebih dari 30 menit, Aming bersama tim berhasil membujuk lelaki tersebut untuk turun. IS dan anaknya dibawa turun menggunakan tali khusus diiringi sorakan warga yang mengapresiasi upaya tim penyelamat.
Tertekan karena kematian anak dan permohonan cerai istri
“Saya lega,” kata Aming sesaat setelah tiba di bawah menara. Ia menceritakan keluhan lelaki tersebut saat berada di atas menara yang mengaku tertekan karena kematian anak pertamanya. Ditambah, ia mendapatkan permintaan cerai dari istrinya.
IS bersedia turun setelah Aming menjanjikan untuk memediasinya dengan sang istri. Bahkan, Aming sempat meminta sang istri berteriak dari bawah untuk ikut menenangkan suaminya. “Dia tidak mau diceraikan oleh istrinya, bisa jadi depresi,” kata Aming.
Setelah turun, IS dan anaknya langsung dibawa ke Pusat Kesehatan Masyarakat terdekat menggunakan ambulans. Kepala Polisi Sektor Cibatu, Ajun Komisaris Ali Murtado, menduga yang bersangkutan melakukan percobaan bunuh diri dengan cara tersebut.
“Ia diduga depresi karena putri pertamanya meninggal dunia dan istrinya minta cerai,” kata Ali menegaskan. Namun, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui alasan sebenarnya. PikiranRakyat
-
- Remaja Putri Umur 15 Tahun di Bengkulu Diminumi Miras Lalu Digilir 5 Orang
- Ayah yang Cabuli Anak Kandung di Samarinda Ditangkap, Ngaku Sakit Hati Istri Selingkuh dan Ingin Rasakan Perawan
- Dalam Waktu 15 Menit, Gadis Muda 2 Kali Disetubuhi Dukun Cabul
- Sebelumnya, Di Lombok Oknum Guru Cabuli Dua Siswa di Kelas Hingga Bengkak
- Cabuli 5 Bocah Pakai Lagu Kasidah, Wanita Aceh Berhijab ini Periksa ke RS Jiwa
- Keterlaluan, Balitanya Dicabuli di Area Kuburan, Pengurus Kuburan Masih Merana
- Oknum Guru Olah Raga di Malang Cabuli Puluhan Siswi SD Saat Ganti Baju
- Oknum Guru SD di Kuaro Cabuli Siswinya, Pengakuannya Ada 5 Siswi
- Guru Agama di Kota Bangun Cabuli 9 Siswi SD Sambil Nonton Film Porno