Wow, Baju Anggota DPRD Sulsel Setara Merk Giorgio Armani, Hermes dan Gucci Bagaimana dengan Pengadaan Baju Anggota di DPRD Kita?

 
 
 

Anggota DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) yang akan dilantik mendapat jatah baju dinas yang harganya mencapai belasan juta untuk per orang. Selain pakaian dinas, ada pin emas yang akan digunakan para wakil rakyat saat pelantikan.

“Memang ada standar masukan bahwa pakaiannya harus jenis begini. Anggaplah wool, wool ini diuji laboratorium woolnya sesuai dengan standar kelasnya itu,” kata Sekretaris Dewan DPRD Sulsel, Muhammad Jabir saat dimintai konfirmasi, Senin (17/6/2019).

Total anggaran belanja untuk pakaian dan pin emas bagi 85 anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024 senilai Rp 2,45 miliar. Anggaran ini terbagi yaitu pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil harian (PSH), pakaian sipil resmi (PSR), serta pakaian sipil lengkap (PSL) dilengkapi atribut pin emas.

Dari pagu anggaran ini, tercatat pakaian sipil harian (PSH) dianggarkan sebesar Rp 467,5 juta, dengan spesifikasi wool setara Hermes atau per satuan dihargai Rp 2,7 juta. Setiap anggota dewan dua PSH.

Sementara itu, untuk PDH dengan jenis bahan wool atau setara dengan bahan merek Giorgio Armani harga per satuannya Rp 2,2 juta.

 
DPRD Sulsel Sebut Baju Anggota Dewan Setara Hermes Berdasarkan PergubGedung DPRD Sulsel (Foto: Opik-detikcom)
 
 
 

Makassar, SUARAKALTIM.com – Pakaian dinas wakil rakyat DPRD Sulsel periode 2019-2024 sangat mewah dengan bahan dari wool yang setara dengan merek Giorgio Armani, Hermes dan Gucci, serta akan menerima pin emas. Pihak DPRD Sulsel pun aturan ini berdasarkan peraturan gubernur (Pergub Sulsel).

“Proses tender kan di kantor Gubernur (Sulsel),” kata Ketua DPRD Sulsel, Mohammad Roem kepada detikcom, Senin (17/6/2019).

Roem mengatakan pihak DPRD pun tidak mengetahui isi tender yang berisikan soal pakaian dan pin untuk para anggota dewan DPRD Sulsel periode 2019-2024 itu.

Sementara itu, Sekretaris Dewan DPRD Muhammad Jabir mengatakan bahwa anggaran baju dan pin emas tersebut digodok berdasarkan Pergub Sulsel.

“Kita kan ada standard bea masukannya, ini sudah ada di Pergub memang ada standar bea masukan bahwa pakainnya harus jenis begini,” sebutnya.

Saat ini, lanjut Jabir, pakaian-pakaian mahal ini sedang dalam proses penjahitan dan pembuatan pin emas.

“Tinggal kesiapan anggota untuk diukur pakaiannya oleh penjahitnya,” terangnya.

Berdasarkan Pagu Anggaran DPRD Sulsel ini, biaya untuk emas 10 gram bagi anggota dewan sebesar Rp Rp 637 juta. Sementara untuk emas 5 gram totalnya senilai Rp 318 juta, dan emas 3 gram totalnya senilai Rp 191 juta.

 

DPRD Sulsel Sebut Baju Anggota Dewan Setara Hermes Berdasarkan PergubFoto: (Opik-detikcom)

Sementara itu, anggaran belanja untuk pakaian dan pin emas untuk 85 anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024 senilai Rp 2,45 miliar. Anggaran ini terbagi yaitu pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil harian (PSH), pakaian sipil resmi (PSR), serta pakaian sipil lengkap (PSL) dilengkapi atribut pin emas.

Dalam pagu anggaran yang didapatkan, pakaian sipil harian (PSH) dianggarkan sebesar Rp 467,5 juta, dengan spesifikasi wool setara Hermes atau persatuan dihargai Rp 2,7 juta dan tiap anggota dewan akan mendapatkan dua PSH. Ada juga PSR dengan harga Rp 2,75 juta setara Louis Vuitton (LV) persatuan. Yang paling mahal adalah PSL untuk wakil rakyat ini dengan bahan Wool atau setara merek Gucci yang dihargai Rp 4,9 juta per satuannya.

 
BANTAHAN
 

DPRD Sulsel Bantah Pakaian Anggota Dewan Setara Hermes dan LV

DPRD Sulsel Bantah Pakaian Anggota Dewan Setara Hermes dan LVGedung DPRD Sulsel (Foto: Opik-detikcom)
 

Pakaian dinas wakil rakyat DPRD Sulsel periode 2019-2024 sangat mewah dengan bahan dari wool yang setara dengan merek Giorgio Armani, Hermes, LV dan Gucci, serta akan menerima pin emas. Pihak DPRD Sulsel pun membantah soal pakaian mewah itu.

“Setahu saya tender begitu, perusahaannya itu menawarkan dengan harga sekian. Proses tender kan di kantor Gubernur,” kata Ketua DPRD Sulsel, Mohammad Roem kepada detikcom, Senin (17/6/2019).

“Ini kita tidak tahu dan memang tidak terlibat (proses tender). Kainnya itu yang biasalah bukan yang bagaimana. Ndak sehebat namanya itu apa namanya Armani. Menurut saya jauhlah dari barang bagus begitu. Karena cuman berapa kan?” sambung dia.

Dikatakannya, Pagu Anggaran baju dinas dan Pin anggota dewan harus sesuai dengan harganya dan tidak dilebih-lebihkan. Berdasarkan pengalamannya, baju dinas anggota DPRD adalah baju biasa dan bukan kain mewah, apalagi dari merek terkenal.

“Bukan Armani merek itu. Ini sehari-hari dipakai anggota dan bukan merek mahal itu,” tegasnya.

Khusus soal Pin emas, dia menegaskan hanya anggota baru DPRD yang akan menerimanya. Anggota yang berasal dari periode sebelumnya tidak akan menerima pin seberat 10 gram itu.

“Hanya anggota baru yang akan menerimanya. Anggota lama tidak,” kata dia.

Sebelumnya, anggaran belanja untuk pakaian dan pin emas untuk 85 anggota DPRD Sulsel periode 2019-2024 senilai Rp 2,45 miliar. Anggaran ini terbagi yaitu pakaian dinas harian (PDH), pakaian sipil harian (PSH), pakaian sipil resmi (PSR), serta pakaian sipil lengkap (PSL) dilengkapi atribut pin emas.

Dalam pagu anggaran yang didapatkan, pakaian sipil harian (PSH) dianggarkan sebesar Rp 467,5 juta, dengan spesifikasi wool setara Hermes atau persatuan dihargai Rp 2,7 juta dan tiap anggota dewan akan mendapatkan dua PSH. Ada juga PSR dengan harga Rp 2,75 juta setara Louis Vuitton (LV) persatuan.

DPRD Sulsel Bantah Pakaian Anggota Dewan Setara Hermes dan LVFoto: (Opik-detikcom)

Sementara itu, untuk PDH dengan jenis bahan Wool atau setara dengan bahan merek Giorgio Armani dihargai Rp 2,2 juta per satuannya. Yang paling mahal adalah PSL untuk wakil rakyat ini dengan bahan Wool atau setara merek Gucci yang dihargai Rp 4,9 juta per satuannya.

“Anggaran ini sekali dalam lima tahun untuk anggota DPRD. jadi itu dianggarkan untuk pakaian PSL nya, dengan atribut untuk 85 orang,” sebutnya.

Lalu bagaimana dengan pakaian anggota baru DPRD di daerah kita? Apakah anggarannya “tidak menyakitkan hati” rakyat yang telah memilihnya mereka?

Kita tunggu transparansi proyek pengadaan pakaian dan asesorisnya dari sekretariat dewan!.

(Muhammad Taufiqqurahman/ detik.com)