Yurike Sanger, Paskibra yang Dijadikan Istri Kedelapan Soekarno

 
 

MENDENGAR nama soekarno mungkin sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. sosok pria yang akrab disapa Bung Karno ini adalah Presiden Pertama Republik Indonesia (RI).

Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 merupakan pasangan suami istri (Pasutri) Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Tidak sedikit perjuangan Bung Karno dalam memperjuangkan Kemerdekaan RI.

Dibalik perjuangan dalam meraih kemerdekaan, Pria yang meninggal dunia pada 21 Juni 1970 ini juga memiliki istri lebih dari satu orang. Siapa saja isri Sang Prolamator ini?

Dari catatan sejarah dan berbagai sumber yang diperoleh okezone, Presiden Pertama Periode 1945 hingga 1967 ini memiliki 9 orang istri.

Yakni, Siti Oetari, Inggit Ginarsih, Fatmawati, Hartini, Ratna Sari Dewi Soekarno, Haryati, Yurike Sanger, Kartini Manoppo dan Heldy Djafar.

 

 

Yurike Sanger adalah istri kedelapan Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia. Pertemuan Bung Karno dan Yurike bermula, Yurike menjadi anggota Bhinneka Tunggal Ika, saat upacara bendera, pada tahun 1963.

Soekarno jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Yurike. Di mana saat itu Yurike masih berstatus sebagai pelajar. Ketika itu Bung Karno mengajak Yurike mengobrol, duduk bersama hingga mengantar Yurike ke rumah.

Bung Karno dan Yurike, memiliki tautan umur sangat jauh. Namun, atas dasar cinta, Bung Karno menikahi Yurike pada 6 Agustus 1964. Mereka menikah secara Islam, di rumah Yurike, berjalan dengan singkat.

Baca Juga : Habibie dan Pesawat Rancangannya N250 yang Dilarang Terbang

Berselang tiga tahun kemudian, saat Presiden Soekarno dilengserkan. Bung Karno dan Yurike bercerai secara baik–baik.

 

 

Berdasarkan data dan sumber berbagai sumber yang diperoleh Okezone, kisah cinta Bung Karno dan Yurike semakin tumbuh saat mengajak Yurike mengobrol, duduk bersama hingga mengantar Yurike ke rumah.

Baca Juga :  BJ Habibie Wafat, Ini Warisan Kebijakan Ekonomi yang Ditinggalkan

Berangkat dari hal tersebut, benih-benih cinta sudah mulai di antara keduanya. Bung Karno menyatakan perasaannya dan menyampaikan ingin menikahi Yurike. Seutai kalung pun diberikan ke Yurike. Bung Karno pun langsung menghadap orangtua Yurike, pada 6 Agustus 1964, Soekarno resmi menikahi Yurike.

Pada 1967, kondisi Soekarno secara de facto dimakzulkan sebagai presiden. Sehingga berdampak pada kehidupan pribadi. Soekarno yang menjadi tahanan rumah di Wisma Yoso menyarankan agar Yurike meminta cerai.

Demon Fajri/oz