Zain An-Najah: Jangan Berlebihan Bandingkan Sahabat dengan Pemimpin Hari Ini

JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Ketua Majelis Fatwa dan Pusat Kajian Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII), Dr. Ahmad Zain An-Najah, MA mengatakan sesuatu hal hendaknya ditempatkan sesuai dengan tempatnya. Termasuk dalam mengibaratkan sahabat Rasulullah SAW dengan seseorang.

“Ada pengibaratan nama-nama sahabat, Umar bin Khattab dan lainnya dalam kepemimpinan hari ini. Hendaknya kita menempatkan sesuatu dalam tempatnya, jangan berlebihan,” ungkapnya kepada Kiblat.net, Rabu (18/04/2018).

“Sangat susah hari ini kita mendapatkan seorang pemimpin seperti Umar bin Khattob atau Umar bin Abdul Aziz, hendaknya istilah-istilah seperti itu dihindari. (Hendaknya) kita sebutkan atau menyebut sesuatu sesuai dengan kenyataannya saja,” lanjutnya.

Dengan mengungkapkan apa adanya, menurut Doktor Zain penilaian akan lebih elegan, tidak asing dan tidak mengandung ghuluw (berlebihan).

“Di dalam Islam ada istilah ifrath dan tafrith, meremehkan dan berlebihan dalam beragama. Kita umat Islam hendaknya mengambil pertengahan dalam beragama,” ungkapnya.

Dari sini, ia mengimbau agar para politisi bersikap proporsional dalam menggunakan istilah-istilah keagamaan.

sk-005/muhammad Jundii/kiblat.net