JAKARTA, SUARA KALTIM – Jumlah Letter of Intent (LoI) di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, berkurang dari sebelumnya 500 menjadi 200-an. Menurut Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono, hal ini merupakan hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh pihaknya.
Agung menjelaskan tidak semua LoI yang sebelumnya disampaikan merupakan minat investasi, melainkan minat untuk menjadi kontraktor hingga supplier. Sehingga setelah ditinjau ulang jumlah yang benar-benar menyatakan minat investasi ada sekitar 200-an.
“Total LoI dulu kami pernah sampaikan sudah mencapai lebih dari 500, tapi sudah kami evaluasi, tidak semua LOI itu minat investasi. Jadi kita seleksi betul-betul, dari 500 lebih itu, sekitar 200-an yang adalah minat investasi. Yang lainnya minat jadi kontraktor, supplier,” kata Agung di Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2025).
Lalu dari 200 LoI 40 di antaranya sudah melakukan perjanjian kerja sama atau PKS dan Kerja Sama Pemerintahan dan Badan Usaha. Agung menegaskan yang terpenting saat ini bukanlah jumlah LoI melainkan investasi yang sudah masuk. di antaranya sudah melakukan perjanjian kerja sama atau PKS dan Kerja Sama Pemerintahan dan Badan Usaha. Agung menegaskan yang terpenting saat ini bukanlah jumlah LoI melainkan investasi yang sudah masuk.
“Dari 200 itu kita lihat sekarang ini kemarin sudah 40 lebih yang PKS, dan juga KPBU cukup banyak. Jadi yang penting bukan jumlah LOI lagi sekarang, tapi yang sudah masuk,” tegasnya.
Sebelumnya Agung menjelaskan jumlah investasi langsung dari Swasta di IKN telah mencapai Rp 58 triliun. Angka itu berasal dari 8 kali groundbreaking yang telah dilaksanakan antara tahun 2023 sampai 2024.
“Untuk skema investasi langsung yang kami laporkan sejauh ini sudah Rp 58,4 triliun nilai investasi yang dikomit dan ditanamkan di IKN melalui 8 kali groundbreaking oleh para pelaku usaha di tahun 2023 dan 2024,” tutupnya.
sumber : detik.com