Oleh : Wandi Bustami, Asatid Tafaqquh Study Club, Alumni Al-Azhar Suara Kaltim| ESTAFET kepemimpinan tidak akan pernah kosong selama dunia ini terbentang, karena keberadaan seorang pemimpin dalam mengurusi agama dan negara suatu keharusan. Kedua-duanya ibarat mata uang yang tidak bisa dipisah. Imam al-Mawardi (w 450 H) dalam al-Ahkām al-Sulthāniah menyatakan dengan tegas al-Imāmah(kepemimpinan) di dalam Islam (untuk
munafik
Kaum munafik itulah musuh kaum Muslimin. Mereka sering menghasut agar kaum Muslimin tidak saling menolong satu sama lainnya BACA JUGA : Rahasia Tidur Miring ke Kanan Anjuran Rasulullah Muhammad ﷺ Belajar dari Sejarah : Sahabat Terakhir Rasulullah Muhammad Kesetiaan Rasulullah pada Khadijah Patut Ditiru Beginilah Interaksi Rasulullah Bersama Keluarga Belajar dari Kegiatan Harian
Wahai Allah bersihkanlah hatiku dari nifaq, (bersihkanlah) amalku dari riya, (bersihkanlah) lisanku dari dusta, (bersihkanlah) mataku dari pengkhianatan” Ilustrasi. BACAAN LAINNYA : HIKMAH : Ketika Nuruddin Zanki Menyebut Dirinya “Anjing” HIKMAH : Para Khalifah dan Penghormatannya pada Guru HIKMAH : Mulazamah Guru Selama Dua Puluh Tahun! Ambil HIKMAH :Memaafkan Sebelum Bantah Kesalahan Hikmah :
Foto: Topeng Munafik www.suarakaltim.com-Argumentasinya bernas, lengkap dengan kutipan dari literatur, mengutip perkataan ulama, alur penyampaiannya teratur dan logikanya terstruktur, namun sayang semua itu dia gunakan untuk mendukung kemaksiatan dan kesesatan. Di zaman ini, potret di atas sering kita dapati pada beberapa orang yang biasa disebut cendekiawan muslim. Ada yang membela LGBT, ada yang menetang