Sebuah Tugu, yang disebut Tugu Pesut telah selesai dibuat di persimpangan Lembuswana. Tugu berwarna merah tersebut memiliki tinggi 8 meter yang terbuat dari konstruksi baja berlapiskan kabel plastik daur ulang. Selain Tugu Pesut, lampu sorot, jalur pejalan kaki, dan area hijau. Anggarannya sekitar 1,1 Milyar. Entah kebetulan, Tugu Tersebut dianggap ramai dibicarakan warga Samarinda melalui media sosial tanggal 1 bulan 1 tahun 2025. Ada beri saran atau bertanya, Kenapa tugu yang lebih mirip cacing tidak diberi nama Tugu 1,1 M?
Samarinda, Suara Kaltim— Bukan mendapat pujian, Tugu Pesut di kawasan simpang Lembuswana yang diharapkan jadi ikon baru Kota Samarinda, malah dapat cibiran sejumlah warga kota Samarinda. Namanya tugu pesut, tapi bentuknya jauh dari bentuk ikan Pesut, hewan mamalia langka yang hidup di perairan Sungai Mahakam. Malah ada yang menduga saat proses pembuatan dikira membentuk love, apalagi warnanya pink. Bahkan ada yang menyebut bentuknya lebih mirip seperti cacing. Dinamakan tugu pesut, mana pesutnya?
Pembicaraan warga mengenai nama tugu Pesut itu ramai di berbagai media sosial. Termasuk facebook. Tugu Pesut malah jadi olok olokan warga Samarinda.
”Tugu apaan ini??…ini pasti yg simpang lembus….Gajelas bget bertahun2 cuman bongkar ganti tugu aja kerjaan.a, duit.a pasti dimainin, ketok kepalaku klo nggak dimainkan…ntar 2025 dibongkar lgi tu ganti tugu apa lgi dah….BOSEN! Coba kpk sekali2 geledah pank pejabat d.smd ni” tulis seorang warga..
Ani Maslahchatul Amah
Kartini Kesuma
-
itu cacing alaska
Kepada wartawan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Samarinda, Uwim Mursalim menyebut bahwa proyek pembangunan Tugu Pesut Mahakam ini dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 dengan total anggaran Rp 1,1 miliar.
Menurut Uwin, bentuk tugu itu adalah pilihan Walikota Samarinda H. Andi Harun. Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, kata Uwim, ada tiga desain yang diajukan oleh tim perencana kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun. Desain yang dipilih adalah yang kini berdiri megah senilai Rp. 1,1 milyar tersebut
Selain tugu, kata Uwim, area di sekitarnya juga dilengkapi dengan lampu sorot, jalur pejalan kaki, dan area hijau yang dirancang untuk mempercantik kota sekaligus memberikan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.
Uwim menjelaskan, tujuan utama pembangunan tugu ini adalah mengangkat kembali identitas Pesut Mahakam yang populasinya semakin menurun. Keberadaan tugu Pesut ini, kata Uwim, salah satu upaya untuk mengingatkan masyarakat tentang hewan khas kita yang hampir punah.
Uwim menambah informasinya begitu dari tim perencana. Pihaknya hanya bertugas sebagai pelaksana saja.
“Saat ini warga Samarinda sudah bisa menikmati ikon baru ini, yang menampilkan gambaran tubuh Pesut Mahakam,” ujar Uwim.
Kabid Cipta Karya DPUPR Samarinda Andriani Hanina kepada wartawan yang dicuplik dari tribunKaltim menjelaskan, bahwa bentuk tugu tersebut memang dirancang sebagai siluet Pesut Mahakam.
“Menurut arsiteknya, ini adalah representasi siluet pesut,” jelasnya, Rabu (1/1/2025).
Soal peresmian, menurut Andriani, pihaknya menunggu dan mengikuti arahan saja. jay/*dari berbagai sumber